Amsal
oleh David CookRaja Salomo, yang memerintah atas Israel pada tahun 970–931 SM, adalah kontributor utama kitab Amsal. Ia menulis bagian panjang dalam Amsal tentang hikmat (pasal 1–9) dan amsal-amsal ringkas di 10:1–22:16. Sementara itu, kumpulan amsal di 22:17–24:34 disadur dari orang-orang bijak dari luar Israel. Bagian tersebut lalu diikuti lebih banyak lagi amsal Salomo (25:1–29:27).
Kita tidak memiliki informasi tentang Agur, penulis amsal yang luar biasa di pasal 30. Kita juga tidak tahu banyak tentang Raja Lemuel, yang tidak termasuk deretan raja Israel maupun Yehuda tetapi yang menuliskan pesan ibunya yang bijaksana dalam 31:1-8. Bagian akhir kitab, yakni 31:9-31, memuji seorang wanita yang bijaksana dan cakap—sebuah sebutan yang diberikan untuk Rut (Rut 3:11, “berbudi” dalam salah satu versi), sehingga bagian ini dikaitkan dengan kitab Rut, yang ditaruh setelah kitab Amsal dalam Kitab Suci Ibrani.
Tema utama kitab Amsal, yakni “takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan” (1:7; 9:10), mengingatkan kita bahwa pengetahuan dan kebijaksanaan sejati hanya dapat ditemukan di dalam hubungan yang tunduk dan hormat kepada Allah. Untuk menjadi seorang yang benar-benar berhikmat kita harus tunduk kepada Allah dan hidup menuruti firman-Nya.
Kerangka Kitab Amsal
Ayat Kunci
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”—Amsal 1:7