Amsal

oleh David Cook

Hari 30

Baca Amsal 19

Kita telah diperingatkan bahwa “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korintus 15:33). Jadi, jenis pergaulan buruk apa yang harus kita hindari? Lalu, jenis pergaulan baik apa yang harus kita pertahankan? Kita sudah melihat beberapa contoh pergaulan buruk di Amsal 18. Amsal 19 memberi lebih banyak contoh orang yang harus dihindari, tetapi juga pergaulan baik yang patut kita pertahankan.

Keyakinan utama yang mendorong sifat-sifat ini adalah sikap takut akan Tuhan (ay.23). Inilah inti dari semua hikmat dan kebajikan yang terbesar.

Pergaulan dengan siapa yang harus kita hindari?

  • Orang bebal (ay.1). Orang seperti ini membenci ucapan yang saleh dan benar, serta senang mengucapkan dusta dengan maksud menipu atau mencari-cari masalah. Ia juga seperti orang yang gusar terhadap Tuhan dan menyalahkan-Nya atas semua kesulitannya (ay.3).
  • Saksi palsu (ay.5,9,28), yang merenggut keadilan milik orang lain dengan berbohong di pengadilan. Ia tidak akan luput dari hukuman.
  • Pemalas (ay.15). Kurangnya kegiatan dan kelesuan membuat orang ini memilih tidur nyenyak daripada bekerja keras. Akibatnya, ia tidak bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
  • Pencemooh (ay.25), yang menutup pikirannya dan menolak teguran. Orang yang tak berpengalaman bisa belajar dari menyaksikan hukuman atas pencemooh, sementara orang yang berpengertian cukup ditegur sekali akan insaf. Pencemooh juga pasti akan dihukum (ay.29).
  • Pergaulan dengan siapa yang patut kita pertahankan?
  • Orang bijak (ay.8), yang menghargai hikmat dan pengertian. Ia mendengarkan nasihat (ay.20, 27) dan insaf oleh teguran (ay.25).
  • Pemurah (ay.17), yang melakukan investasi kekal dengan membantu orang miskin.
  • Penyabar (ay.11), yang tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan (ay.2), tidak cepat marah dalam memberikan tanggapan (ay.19). Ia juga rela memaafkan pelanggaran orang lain (ay.11).
  • Orang bersih (ay.1), yang tahu bahwa lebih baik miskin tetapi berintegritas daripada kaya tetapi hidup jauh dari jalan dan kehendak Allah.

Keyakinan utama yang mendorong sifat-sifat ini adalah sikap takut akan Tuhan (ay.23). Inilah inti dari semua hikmat dan kebajikan yang terbesar. Semua sifat di atas berasal dari sikap takut ini.

Sikap takut akan Tuhan menuntun kepada kehidupan dan membawa kepuasan mendalam, sehingga kita dimampukan untuk tetap tenang di tengah keadaan hidup yang berubah-ubah—maka “orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka” (ay.23). Bertahun-tahun setelah kitab Amsal ditulis, Yesus datang ke dunia dan menawarkan kepada kita jaminan kelegaan yang sama apabila kita mau mengikuti-Nya: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yohanes 14:27).


Renungkan:

Siapa saja orang yang termasuk “pergaulan buruk” dalam hidup Anda? Sebaliknya, “pergaulan baik” dengan siapa yang patut kita pertahankan?

Apa saja ciri-ciri teman baik atau buruk yang terdapat dalam diri Anda? Apakah Anda teman yang baik atau buruk bagi orang lain?

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi