Filipi
oleh David SanfordDalam bacaan hari ini, Paulus menasihati jemaat Filipi untuk membuat pilihan terbaik. Mari kita pelajari.
Pertama, ia berkata, “Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian” (Filipi 3:15). Paulus mengajak mereka untuk meyakini semua yang telah ia tulis sebelumnya. Ia percaya bahwa umat Kristen yang dewasa akan memiliki pandangan yang sama dengannya tentang sukacita, kesatuan, dan kasih.
Kedua, ia menambahkan, “Jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu” (ay.15). Dengan kata lain, Paulus yakin bahwa Roh Kudus akan berbicara dalam hati orang-orang yang menolak pandangannya. Roh Kudus sendiri yang mengilhami penulisan surat ini, maka dengan senang hati Dia pun mau menerangi kita (1 Yohanes 2:20-29).
Ketiga, Paulus berkata, “Baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh” (Filipi 3:16). Sekali lagi, yang ditekankan adalah agar kita terus berusaha, tidak berubah atau kehilangan arah.
Keempat, ia menasihatkan, “Ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu” (ay.17). Yang terutama, kita harus meneladani Yesus Kristus, tetapi dalam praktiknya, kita mengikuti orang-orang yang mengikuti Kristus (1 Korintus 11:1) sebab teladan mereka nyata, dapat dilihat dan diketahui (2 Tesalonika 3:7).
Dari empat hal yang dinyatakan Paulus, tampak jelas bahwa ia rindu agar jemaat Filipi mengikuti ajaran dan teladan imannya yang saleh. Ia meyakini itulah pilihan terbaik bagi orang percaya.
Selanjutnya, dengan sedih Paulus mengingatkan mereka akan sesuatu yang pernah ia katakan sebelumnya, yakni bahwa “banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus” (Filipi 3:18). Mereka menentang Injil, menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta melakukan apa pun yang mereka bisa untuk menghancurkan para pengikut Kristus yang sejati.
Paulus mengutuk musuh-musuh ini dengan tajam (lihat juga 2 Petrus 2:1-22; Yudas 1:3-16), dengan menyatakan bahwa “kesudahan mereka ialah kebinasaan” (Filipi 3:19). Artinya, Allah akan memasukkan mereka ke neraka. Paulus juga berkata, “Tuhan mereka ialah perut mereka”—artinya mereka memuja keinginan mereka yang jahat—dan “kemuliaan mereka ialah aib mereka.” Sesungguhnya, “pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi” (ay.19).
Janganlah tertekan oleh keberadaan mereka yang memusuhi Yesus Kristus. Sebaliknya, perhatikanlah teladan kesalehan para pengikut Yesus Kristus yang penuh kasih, karena hal itu akan memberikan semangat, kekuatan, sukacita, dan kedamaian yang berlimpah dalam kehidupan kita setiap hari.
Adakah teman atau kenalan Anda yang hidup sebagai musuh Kristus? Berdoalah agar Allah mengubahkan mereka secara radikal.
Siapakah teladan Anda dalam mengikut Kristus sepenuh hati?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)