Amsal
oleh David CookKita bertemu pertama kali dengan hikmat di Hari 2 (Amsal 1:20), ketika ia memberi teguran singkat (ay.22-33). Sekarang setelah mendengar rayuan penggoda di Amsal 5; 6:20-35 dan 7:6-27, kita kembali mendengar suara hikmat.
Amsal 8 menegaskan bahwa hikmat bisa diperoleh dengan mudah. Ia tidak tersembunyi, melainkan berdiri di tempat yang tinggi, di persimpangan jalan, dan di pintu-pintu gerbang (ay.2-3). Berbeda sekali dengan si penggoda yang penuh rahasia dan tipu muslihat, hikmat itu terbuka dan jujur. Ia juga tersedia bagi semua orang (ay.4), dan mereka yang tak berpengalaman, lugu, dan bodoh—yang mudah tertipu dan disesatkan—sebaiknya mendengarkannya (ay.5).
Ayat 6-9 memperlihatkan isi perkataan hikmat yang beradab, sementara ayat 10-11 memuji kemuliaannya. Oleh karena itu kita harus mendengar (ay.6) dan menerima didikannya (ay.10).
Di dunia yang banyak berbicara dan berceloteh, betapa melegakannya kita dinasihati untuk sekadar mendengarkan! Di dunia yang mementingkan materi dan harta benda, betapa mengejutkannya kita didesak untuk mengejar sesuatu yang non-materi, yakni hikmat!
Inilah sifat-sifat yang dimiliki hikmat: cerdas, berpengetahuan, dan bijaksana (ay.12). Ia menjauhkan diri dari kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan tipu muslihat (ay.13)—segala ciri-ciri kehidupan yang bodoh. Hikmat menghasilkan pemimpin yang sukses (ay.14-16). Hikmat terkadang juga akan membawa kekayaan (ay.18-21), seperti dalam hidup Salomo. Namun, ingat bahwa ia terlebih dahulu meminta hikmat, dan kekayaan diterimanya sebagai tambahan (1 Raja-Raja 3:13).
Kita melihat di Amsal 2:6 (Hari 3) bahwa hikmat adalah pemberian Allah. Di bagian ini kita juga melihat hikmat memberikan hadiah—ia memberi hadiah kepada orang-orang yang mengasihi dan mencarinya (8:17), serta memberikan buah yang berharga bagi orang-orang yang mencarinya dengan tekun (ay.19).
Seruan hikmat sudah akrab kita dengar, “Setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Matius 7:8).
Hikmat Allah tersedia secara cuma-cuma bagi Anda. Bagaimana Anda menerapkannya dalam hidup Anda?
Berapa besar kecerdasan (pemikiran yang tajam), pengetahuan (memahami realitas lewat pewahyuan Allah), dan kebijaksanaan (membuat pilihan yang tepat) menjadi ciri hidup Anda?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)