Amsal
oleh David CookHikmat menunjukkan dengan jelas jati dirinya yang unggul: ia diciptakan oleh Tuhan sendiri, dan ia sudah ada sebelum bumi, samudra, daratan, dan langit diciptakan (Amsal 8:22-27). Ia senantiasa ada di sisi Allah, bergembira dalam hadirat-Nya, serta bersukacita atas alam ciptaan dan umat manusia (ay.30-31). Siapakah hikmat itu? Hikmat adalah sifat Allah yang Mahabijaksana.
Banyak yang meyakini Amsal 8:22-36 sebagai gambaran Tuhan Yesus sebelum inkarnasi-Nya di dunia. Yesus tidak pernah bertindak tanpa memakai hikmat yang selalu tersedia bagi-Nya. Namun, jauh lebih banyak yang bisa kita katakan tentang Yesus daripada yang disebutkan di sini tentang hikmat.
Yohanes 1:3 menyatakan ini tentang Tuhan Yesus: “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia”, dan di Kolose 1:15-17, kita membaca bahwa segala sesuatu telah diciptakan dan ada di dalam Dia. Meskipun hikmat ada bersama Allah saat segala sesuatu diciptakan, Amsal 8 tidak menyebutkan bahwa hikmat adalah Pencipta itu sendiri.
Di sepanjang masa pelayanan saya, saya pernah terlibat dalam banyak proyek pembangunan. Saya melihat gedung-gedung dibangun dari perencanaan sampai selesai, tetapi saya bukanlah orang yang membangunnya. Penciptaan adalah karya Allah. Dia melakukannya dengan hikmat, dan Dia menciptakan segala sesuatu oleh dan untuk Anak-Nya, Kristus (Kolose 1:16).
Allah Bapa dituntun oleh hikmat. Allah Anak mewujudkan hikmat, dan sungguh bijaksana segala perbuatan-Nya, terutama karya-Nya di atas kayu salib. Allah Roh Kudus menyediakan hikmat yang sama bagi kita semua.
Allah melakukan segala sesuatu dengan hikmat, karena itu kita juga harus demikian. Yang luar biasa, mereka yang mencari hikmat akan menemukannya dan diberkati (Amsal 8:32-36). Hikmat tersedia bagi semua orang, bukan hanya bagi kalangan tertentu. Namun, untuk menjadi orang-orang yang diberkati, kita harus mendengarkan hikmat dan didikannya (ay.32-34). Tokoh reformasi gereja, Martin Luther, pernah berkata, “Telinga adalah satu-satunya organ orang Kristen.” Roma 10:17 juga mengingatkan kita bahwa “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”.
Maukah Anda mencari hikmat, dengan “setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku” (Amsal 8:34)? Cara terbaik untuk memulai hari adalah dengan tekun membaca firman Allah, mendengarkan perkataan-Nya, dan kemudian bersama para raja, pembesar, bangsawan, dan hakim (ay.15-16) yang dituntun oleh hikmat, kita akan diberkatinya.
Kunci agar diberkati adalah dengan mendengarkan suara hikmat—yakni hikmat Allah. Menurut Anda, di mana hikmat ini bisa ditemukan? Bagaimana kita dapat sungguh-sungguh menanggapi undangan hikmat tersebut?
Bagaimana kita dapat menerapkan hikmat Allah ke dalam kehidupan dan rutinitas kita sehari-hari?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)