Amsal

oleh David Cook

Hari 13

Baca Amsal 9:1-6

Kiasmus adalah teknik penulisan yang menggunakan pengulangan sekaligus pembalikan dua kata dalam satu kalimat (sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia). Contoh: mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya. Kiasmus membantu mempertegas perbedaan atau inti yang dimasukkan di antara dua frasa. Alkitab memiliki sejumlah kiasmus semacam itu, dan Amsal 9 adalah salah satunya.

mari dan santaplah jamuan ini; bertobatlah, tinggalkanlah kebodohanmu, maka kamu akan hidup.

Ini adalah pasal terakhir yang berisi desakan kepada pembaca untuk memilih antara hikmat (ay.1-6) dan kebodohan (ay.13-18). Kiasmus yang digunakan berfokus pada ayat-ayat yang berada di tengah—ayat 7-12, yang membandingkan si pencemooh (ay.7-8) dan orang bijak (ay.9-10). Ini membuat fokus utama pasal ini ada di ayat 10: takut akan Tuhan.

Di ayat 1-6, kita melihat karakteristik undangan dari hikmat untuk datang ke rumahnya yang kukuh dan sempurna (ay.1): berlimpahnya hidangan daging ternak sembelihan dan anggur (ay.2), dan pelayan-pelayan perempuan menyerukan undangan bagi orang-orang yang tak berpengalaman dan tak berakal (ay.3-4). Itulah undangan untuk meninggalkan kebodohan dan berjalan di jalan orang benar—menuju makanan yang akan menuntun kepada kehidupan (ay.6).

Pertimbangkan perbedaan besar antara tawaran dari hikmat dan undangan dari kebodohan (ay.13-18), yang juga ditujukan kepada orang-orang yang tak berpengalaman dan tak berakal (ay.16) tetapi untuk menikmati kesenangan manis dari makanan curian yang menuntun kepada kematian (ay.17-18). Kita akan melihatnya secara lebih rinci nanti pada Hari 15.

Perkataan hikmat mengingatkan kita akan Pribadi yang mengundang para pendengar-Nya untuk datang, bukan ke suatu jamuan makan tetapi kepada diri-Nya: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Inilah undangan terbuka dari hikmat bagi semua yang bersedia mendengarkan, meskipun mereka bodoh dan lugu: mari dan santaplah jamuan ini; bertobatlah, tinggalkanlah kebodohanmu, maka kamu akan hidup.


Renungkan:

Mengapa tidak banyak orang mau menjawab undangan dari hikmat untuk memperoleh kebijaksanaan dan hidup?

Apa arti dari “buanglah kebodohan” dan “ikutilah jalan pengertian” (Amsal 9:6)?

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi