Amsal

oleh David Cook

Hari 18

Baca Amsal 10:15-32

Dalam bacaan hari ini, kita masih melihat perbedaan tajam antara perkataan orang bijak dan ucapan orang bodoh. Salomo membandingkan ucapan mereka masing-masing, dan dampak yang ditimbulkannya pada yang mendengar maupun yang berbicara:

Ketika kita berbicara dengan tujuan menguatkan, membangun, atau memperbaiki kesalahan, perkataan kita menjadi sumber kehidupan dan pertumbuhan.
  • Orang bijak menahan bibirnya, tetapi orang bodoh terseret dosa karena banyak bicara (Amsal 10:19).
  • Perkataan orang benar begitu berharga karena dapat menguatkan dan menyegarkan pendengarnya, tetapi ucapan orang fasik tidak berguna karena hanya digunakan untuk berdusta dan memfitnah, serta keluar dari hati yang jahat (ay.18,20).
  • Ucapan orang benar membangun pendengarnya, tetapi kata-kata orang bodoh hampa, bahkan tidak berguna bagi diri sendiri (ay.21).
  • Perkataan orang benar berisi nasihat yang baik, tetapi ucapan orang bodoh itu jahat dan patut dihukum (ay.31).
  • Orang benar berbicara apa yang pantas, tetapi orang fasik mengucapkan yang tidak pantas (ay.32).

Ayat 18, “Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal”, berbeda dari amsal-amsal lain yang berbentuk paralelisme antitesis. Isinya adalah tentang orang bodoh yang tidak hanya menyembunyikan kebenciannya terhadap seseorang dengan berbohong—mungkin dengan berpura-pura menjadi seorang teman—tetapi juga menjelek-jelekkannya dari belakang. Dampak ucapan orang bodoh sangat berbeda dengan perkataan orang bijak, yang dalam Amsal 10:11 digambarkan sebagai “sumber kehidupan”. Ketika kita berbicara dengan tujuan menguatkan, membangun, atau memperbaiki kesalahan, perkataan kita menjadi sumber kehidupan dan pertumbuhan. Tidak heran jika Yakobus menggambarkan lidah sebagai anggota tubuh yang kecil tetapi begitu berpengaruh, bahkan dapat merusak (Yakobus 3:1-12).

Tahu kapan harus berbicara dan kapan harus berdiam diri adalah topik kunci dalam Amsal, khususnya di 10:15-32. Perkataan bijak yang diucapkan pada waktu yang tepat akan sangat bermanfaat bagi semua yang mendengarnya.

Hati-hati gunakan mulutmu.
Hati-hati gunakan mulutmu.
Kar’na Bapa di surga
melihat ke bawah,
Hati-hati gunakan mulutmu!


Renungkan:

Bagaimana Anda dapat mengucapkan hal-hal yang lebih membangun orang lain pada hari ini?

Berdoalah agar Allah Roh Kudus selalu menguasai mulut, bibir, dan lidah Anda.

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi