Amsal
oleh David CookPerbandingan adalah teknik sastra yang umum dipakai dalam Amsal; para penulis menggunakannya untuk menegaskan nilai suatu objek atau kualitas dengan cara membandingkannya dengan yang lain. Seringkali mereka membandingkan kekayaan materi dan rohani, atau nilai-nilai internal dan eksternal, untuk memperlihatkan bahwa yang satu jauh lebih berharga daripada yang lain. Mari kita lihat sejumlah perbandingan “Lebih baik . . . dari pada . . .” dalam Amsal 15 dan 16.
Menjadi lebih kaya biasanya dianggap lebih baik, tetapi tidaklah demikian apabila kekayaan membuat kita lupa mengakui Tuhan dan kedaulatan-Nya atas hidup kita (15:16). Kelalaian itu pasti berujung pada kekacauan. Takut akan Tuhan lebih penting daripada kekayaan materi.
Lebih baik makan sedikit (sayur sederhana) tetapi menikmati hubungan penuh kasih, daripada pesta daging tetapi hidup dalam kebencian terhadap sesama (15:17). Perbandingan ini menekankan nilai hubungan dan kepuasan di atas kekayaan materi.
Sekali lagi, lebih baik berpenghasilan sedikit tetapi diperoleh dengan jujur, daripada memiliki banyak harta yang diperoleh dengan cara curang (16:8).
Hikmat dan pertimbangan yang matang jauh lebih baik daripada emas dan perak yang dihargai dunia (16:16). Inilah kebenaran inti yang ditekankan dalam kitab Amsal. Kekayaan tidak bisa membeli hikmat, dan tidak boleh diperoleh dengan mengorbankan hikmat. Kekayaan tidak selalu buruk, tetapi menjadi buruk apabila itu membuat kita congkak (16:19). Lebih baik menjadi miskin dan dianggap tertindas daripada menjadi congkak.
Perbandingan-perbandingan ini menekankan pentingnya sikap takut akan Tuhan, hubungan dengan sesama, kepuasan batin, kebenaran, hikmat, dan kerendahan hati. Orang percaya diingatkan untuk mencari nilai-nilai itu terlebih dahulu—sekalipun harus melepaskan keuntungan yang didapat dari hal-hal yang dikejar oleh dunia, seperti kekayaan dan status sosial.
Para pengikut Yesus tidak akan pernah menyesali keputusan untuk mengikuti-Nya, karena mereka akan menerima upah baik dalam kehidupan ini maupun di kehidupan kekal yang akan datang. Bukan saja Tuhan Yesus lebih baik daripada hal-hal lain, tetapi Dialah yang terbaik. Dia “telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita” (1 Korintus 1:30). Dapatkah kita mengatakan seperti yang dikatakan Petrus: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yohanes 6:68).
Apa saja berkat Allah yang Anda terima selain kekayaan materi? Ambillah waktu untuk berterima kasih kepada-Nya hari ini.
Pikirkan tentang saat-saat ketika Anda dihadapkan pada pilihan antara kekayaan materi dan sikap takut akan Tuhan, kebenaran, keadilan, atau hikmat. Apa yang Anda lakukan waktu itu? Bagaimana perbandingan yang dicatat dalam Amsal 15 dan 16 membimbing pilihan Anda?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)