Amsal

oleh David Cook

Hari 28

Baca Amsal 17

Amsal 17 masih menyajikan nasihat tentang pencarian hikmat dan petunjuk untuk menjalani hidup yang menyenangkan Allah. Pasal ini lebih banyak lagi menyebutkan gambaran tentang lidah, telinga yang mendengarkan, uang, persahabatan, keadilan, upah, dan pengertian. Mari kita lihat beberapa amsal yang berfokus pada tindakan dan sikap yang saleh.

Bukankah kita dapat bersaksi bahwa seringkali masa-masa penderitaan dan pencobaan juga merupakan masa-masa kita bertumbuh maju dalam iman?

Nilai dari hikmat: Meskipun menjadi budak, orang bijak yang berakal budi pada akhirnya akan menerima kehormatan lebih tinggi daripada anak yang membuat malu (ay.2). Perbandingan ini sangat berarti pada masa itu, karena para budak jarang melangkah lebih jauh dari posisi tersebut. Amsal ini menunjukkan bahwa hikmat dan kemampuan lebih baik daripada warisan istimewa yang bisa hilang dengan mudah. Salomo sendiri melihat kebolehan salah seorang pejabatnya, Yerobeam, dan menaikkan pangkatnya; pada akhirnya, Yerobeam sendiri lebih menonjol dibandingkan putra Salomo sendiri, Rehabeam (1 Raja-Raja 11:28-31).

Cara Allah memurnikan: Sama seperti api memurnikan emas dan perak dengan membuang unsur-unsur yang tidak murni, Tuhan memurnikan umat-Nya, meningkatkan dan mengembangkan sifat mereka, dengan cara membiarkan kesulitan terjadi dalam kehidupan mereka (Amsal 17:3). Bukankah kita dapat bersaksi bahwa seringkali masa-masa penderitaan dan pencobaan juga merupakan masa-masa kita bertumbuh maju dalam iman? Allah memakai masa-masa tersebut untuk memberikan anugerah-Nya dalam kehidupan kita.

Dosa penyuapan: Penyuapan dianggap efektif oleh mereka yang memberikan suap, karena dapat membuka banyak pintu kesempatan (ay.8). Namun, apakah Allah berkenan atas penyuapan? Ayat 15 dan 23 menyatakan dengan jelas bahwa korupsi bertentangan dengan keadilan, dan dibenci Allah. Baik yang memberi maupun yang menerima melakukan apa yang bertentangan dengan kehendak Allah.

Bahaya pertengkaran: Seperti lubang kecil pada bendungan bisa memicu bencana, sebuah pertengkaran mungkin tampak sepele. Namun, begitu pertengkaran terjadi akan sulit untuk dikendalikan, dan bisa berkembang menjadi permusuhan yang berkepanjangan (ay.14). Amsal ini menasihati orang untuk menahan diri dalam perdebatan, dengan menyatakan bahwa lebih baik mengalah daripada nantinya masalah kecil berkembang menjadi pertikaian besar. Waspadailah memperdebatkan hal-hal yang tidak penting—kebocoran kecil bisa membuat bendungan jebol!

Ayat 19 memberikan peringatan lain tentang pertengkaran: membandingkan mereka yang suka bertengkar dengan orang yang membangun gerbang tinggi. Yang sama di sini adalah keangkuhan. Mereka yang senang bertengkar seringkali dipenuhi rasa congkak, mirip seperti mereka yang membangun gerbang tinggi sebagai cara memamerkan kekayaan. Keduanya juga meyakini bahwa mereka akan tetap aman di balik argumentasi dan pagar tinggi yang mereka bangun. Namun, ayat 19 menerangkan bahwa kesombongan itu akan membawa kepada kehancuran.


Renungkan:

Apa yang telah Anda pelajari dari masa-masa sulit dalam hidup Anda? Menurut Anda, bagaimana cara Allah memurnikan Anda pada saat-saat seperti itu?

Strategi apa yang bisa menolong Anda untuk rela mengalah dalam sebuah perdebatan? Bagaimana Anda bisa menahan diri agar pertengkaran tidak berubah menjadi pertikaian berkepanjangan?

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi