Beberapa orang mungkin terkejut ketika membaca kitab seperti Amsal di dalam Alkitab, karena berisi begitu banyak nasihat yang masuk akal—tidak seperti sekumpulan perkataan bijak yang biasa ditemukan dalam buku sekuler. Namun, kita tidak perlu terkejut. Bagaimanapun juga, akal sehat datang dari Allah, dan hal itu tersedia bagi semua orang yang mau mendengarkan dan belajar. Amsal 20 adalah salah satu dari banyak pasal yang berisi nasihat-nasihat baik yang masuk akal.
Bagaimanapun juga, akal sehat datang dari Allah, dan hal itu tersedia bagi semua orang yang mau mendengarkan dan belajar.
- Kemabukan membuat orang berperilaku agresif dan mengambil keputusan yang buruk (ay.1). Sungguh tidak bijak untuk berada di bawah pengaruh anggur dan minuman keras, karena kita bisa terseret kepada perilaku yang salah (31:4-7).
- Orang yang bodoh cepat tersinggung, marah, dan terlibat pertikaian, yang justru memperparah masalah (20:3).
- Banyak yang mengaku sebagai teman setia, tetapi itu tidak cukup (ay.6). Pertemanan sejati akan diuji saat kita berada dalam kesulitan.
- Mengenali diri—dan dosa kita sendiri—dengan baik adalah aspek yang penting dari hikmat (ay.9). “Siapakah dapat berkata: ‘Aku telah membersihkan hatiku?’” adalah pertanyaan retorik, karena memang tidak ada orang yang sempurna (Roma 3:10). Tidak ada seorang pun yang berhak merasa lebih unggul secara moral, dan kita harus menjauhi sikap suka menghakimi dan merasa benar sendiri.
- Berhati-hatilah pada kelicikan pembeli, yang suka menawar harga dengan menyebut barang yang dikejarnya itu tidak berharga—tetapi kemudian membanggakan keberhasilannya dalam tawar-menawar (Amsal 20:14)! Hikmat memampukan kita untuk membedakan antara kebenaran dan kebohongan dalam perkataan orang lain.
- Hal-hal yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur atau tipu daya memang menarik dan mungkin membawa kepuasan sementara (ay.17). Namun, pada akhirnya semua itu akan kehilangan pesonanya bahkan mungkin membawa kehancuran, seperti kerikil yang menghancurkan gigi.
- Jangan bersikap impulsif atau sombong; carilah nasihat sebelum membuat atau melaksanakan rencana apa pun (ay.18; bandingkan 11:14; 15:22). Ketika berbicara soal bayar harga, Tuhan Yesus juga menekankan pentingnya mencari nasihat bijak sebelum maju berperang (Lukas 14:31).
- Mendapatkan warisan “dengan cepat” menyiratkan bahwa kita mendapatkannya dengan cara yang tidak jujur dan benar (Amsal 20:21). Perbuatan itu akhirnya tidak akan menghasilkan kebaikan, bisa jadi itu karena keadilan Allah.
- Orang tua dan muda memiliki kekuatan dan keindahannya masing-masing (ay.29); pengamatan ini mengingatkan orang muda maupun tua untuk menghormati dan menghargai satu sama lain.
Masalahnya, hal-hal yang masuk akal ini tidak selalu diterima. Itulah mengapa Amsal merupakan kitab yang sangat berharga. Kitab Amsal, menurut penafsir Alkitab Matthew Henry, adalah, “Kumpulan etika ilahi yang lengkap . . . untuk menelanjangi setiap kejahatan, menganjurkan setiap kebajikan, dan memberikan pedoman untuk mengatur diri sendiri dalam setiap relasi, kondisi, dan kehidupan sehari-hari.”
Komentar (0)