Amsal

oleh David Cook

Hari 44

Baca Amsal 29

Di Amsal 29, kita dapat melihat perbedaan dalam gaya hidup, tindakan dan sikap dari mereka yang memilih hikmat dan mereka yang tidak, dan akibat dari masing-masing pilihan itu. Akibatnya antara lain:

Sama seperti Tuhan membenci kejahatan, orang bijak juga akan mencerminkan kebenaran-Nya dan membenci segala yang jahat
  • Mereka yang memilih hikmat akan membawa berkat bagi orangtuanya, tetapi yang menolak hikmat akan memboroskan harta dengan hidup seenaknya (ay.3).
  • Raja bijak yang hendak menerapkan kebenaran dan memerintah dengan adil akan membawa berkat bagi bangsanya, tetapi penguasa yang loba justru menghancurkan bangsanya (ay.4).
  • Mereka yang memilih kejahatan akan terperangkap olehnya, tetapi mereka yang memilih hikmat akan mendapatkan sukacita (ay.6).
  • Orang yang menolak hikmat akan menuai masalah lewat cemoohan dan omongan mereka, tetapi orang yang bijak membawa damai (ay.8).
  • Orang yang menolak hikmat akan dipenuhi dengan kesombongan tetapi akhirnya akan direndahkan, sementara mereka yang bijaksana akan tetap rendah hati dan kelak justru akan dihormati (ay.23).
  • Selain membandingkan tindakan dan akibat dari mereka yang menerima atau menolak hikmat, Amsal 29 juga mengamati mereka yang memilih hidup tanpa hikmat:
  • Kebebalan dan penolakan terhadap teguran yang bijak akan membawa kepada kehancuran (ay.1).
  • Usaha mereka untuk menjilat (mungkin ditujukan untuk menjerat orang lain) justru menjadi jerat bagi diri mereka sendiri (ay.5).
  • Mereka yang memilih kejahatan akan selalu bertentangan dengan yang memilih kebaikan (ay.10).
  • Penguasa tak berhikmat yang tak sanggup membedakan kebenaran dan kebohongan akan menyuburkan korupsi dan kejahatan (ay.12).
  • Seorang hamba yang malas, memberontak, atau keras kepala tak akan mau mendengarkan teguran, dan perlu mendapatkan tindakan disiplin yang lebih keras agar mau berbalik dari kebodohannya (ay.19).
  • Mereka yang cepat berkata-kata tanpa berpikir panjang adalah orang bebal yang terburuk (ay.20).
  • Orang yang ambil bagian dalam kejahatan akan terjerat olehnya. Ketika harus bersaksi mereka mengalami dilema: berkata jujur dan mengakui kejahatan mereka, atau berbohong dan melanggar sumpah (ay.24).

Dengan membandingkan akhir dari orang yang hidup dengan hikmat dengan yang tidak, dan menunjukkan akibat dari mereka yang hidup bebal, Amsal 29 dengan jelas menyatakan apa yang seharusnya kita lakukan—dan hindari—bila kita tidak ingin hidup bertentangan dengan kehendak Allah. Amsal ini diakhiri dengan sebuah pernyataan tegas bahwa orang benar dan orang fasik akan senantiasa bertentangan satu sama lain (ay.27). Tidak ada jalan tengah.

Konflik yang tak terdamaikan antara kebaikan dan kejahatan ini bisa kita lihat dengan jelas lewat ungkapan “kekejian bagi Tuhan” yang muncul berkali-kali di sepanjang kitab Amsal (3:32; 11:1,20; 12:22; 15:8-9,26; 17:15; 20:10,23). Sama seperti Tuhan membenci kejahatan, orang bijak juga akan mencerminkan kebenaran-Nya dan membenci segala yang jahat (29:27).

Dalam 2 Korintus 6:14-18, Paulus menekankan persamaan orang percaya dengan Allah, sembari mengingatkan bahwa kebenaran dan kejahatan tidak punya kesamaan sama sekali. Ia lalu mengutip Imamat 26:12 dan Yesaya 52:11 yang memerintahkan kita untuk berjalan di jalan Allah dan untuk hidup suci, dengan memisahkan diri kita dari kejahatan.

Tuhan Yesus juga memerintahkan hal yang sama. Dalam Yohanes 8:44, Dia menegur mereka yang hidup menuruti kehendak Iblis. Sebaliknya, anggota keluarga Allah hidup dalam persekutuan dengan Bapa dan melakukan kehendak-Nya (Matius 12:49-50).


Renungkan:

Lihat kembali perbandingan dari mereka yang memilih hikmat dengan mereka yang mengabaikan hikmat di Amsal 29. Manakah yang dapat Anda terapkan dalam hidup Anda?

Apa artinya bersatu dengan Kristus? Perubahan apa yang perlu Anda alami agar Anda hidup dalam persekutuan dengan-Nya dan menuruti kehendak Bapa?

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi