Filipi

oleh David Sanford

Hari 10

Baca Filipi 2:9-11

Alangkah indahnya, salib dan kubur bukanlah akhir cerita Yesus!

Alangkah indahnya bila kita mengakui kedaulatan-Nya dalam alam semesta dan dalam hidup kita selama kita berada di dunia ini.

Pada hari ketiga, Yesus bangkit dari kematian. Dia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dan kepada banyak orang lain selama 40 hari (Matius 28; Markus 16; Lukas 24; Yohanes 20–21; Kisah Para Rasul 1:3-8). Kemudian, di hadapan sebelas murid-Nya, Dia naik untuk kembali ke surga (Lukas 24:51; Kisah Para Rasul 1:2,9-11; 1 Timotius 3:16). Dari kehinaan besar datanglah kemuliaan yang besar pula.

Allah Bapa telah memberi Yesus kehormatan tertinggi di seluruh alam semesta. Kelak, segala ciptaan “yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi” (Filipi 2:10) akan melakukan dua hal. Pertama, setiap orang akan “bertekuk lutut” (ay.10) dan tunduk kepada Yesus Kristus. Kedua, setiap orang akan mengaku dengan lidahnya bahwa “‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa” (ay.11).

Kita akan menyelidiki arti penting dalam bacaan Alkitab hari ini.

Ayat tersebut membawa kita kembali ke tahun 700 SM. Dalam sebuah bacaan luar biasa dari Yesaya 45:18-24, Tuhan (Yahweh) berfirman kepada bangsa-bangsa. Dia menggambarkan diri-Nya sebagai Pencipta langit dan bumi (ay.18), satu-satunya Tuhan Allah (ay.18,21,22), Pribadi yang selalu berkata benar (ay.19,23), satu-satunya yang mengetahui masa depan (ay.21), dan “Allah yang adil dan Juruselamat” (ay.21). Selanjutnya, Tuhan bersabda, “Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa” (ay.22-23).

Dalam suratnya kepada jemaat Filipi, dengan jelas Paulus menyatakan bahwa nubuatan dahsyat itu berbicara tentang Yesus Kristus. Lebih dari itu, ia mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan itu sendiri (Yahweh). (Paulus menulis surat Filipi dalam bahasa Yunani kuno yang tidak memiliki padanan kata untuk “Yahweh”. Namun, kita tahu ia menyebut Yesus adalah Yahweh karena kata “Yahweh” dipakai secara eksplisit sebanyak lima kali dalam bacaan Yesaya yang dirujuknya.)

Pada akhirnya, yang perlu dipertanyakan bukanlah, “Apakah Yesus itu Tuhan?” Dia memang Tuhan, sekarang dan selamanya. Yang menjadi pertanyaan adalah, “Sudahkah Anda mengakui kenyataan tersebut dalam hidup Anda?” Alangkah indahnya bila kita mengakui kedaulatan-Nya dalam alam semesta dan dalam hidup kita selama kita berada di dunia ini. Seperti yang kita lihat dalam Filipi 2:5-8, kita bisa memilih untuk bersikap rendah hati dalam hubungan kita dengan sesama. Kerendahan hati dan kesatuan itu merupakan wujud penghormatan kita kepada Yesus sebagai Tuhan kita.


Renungkan:

Tuliskanlah aspek-aspek yang mendominasi kehidupan Anda. Dalam bagian mana Anda perlu mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan?

Hari ini, adakah satu cara praktis untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan atas kehidupan Anda?

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi