Filipi
oleh David SanfordNama Epafroditus berarti “tampan” dan “menyenangkan.” Setelah mengalami sakit parah dan nyaris mati (Filipi 2:27), kita juga bisa mengenalnya sebagai “orang yang dipulihkan Allah”.
Epafroditus adalah pengikut Kristus dari Filipi. Ia diutus oleh gereja Filipi untuk memenuhi kebutuhan Paulus. Sekarang, Paulus mengutusnya kembali kepada jemaat Filipi.
Paulus mengungkapkan rasa hormatnya yang tertinggi kepada Epafroditus dengan menyebutnya “saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku” (ay.25). Seperti Timotius, Epafroditus juga mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya dan mengasihi sesama seperti dirinya sendiri. Beberapa pakar Alkitab menyimpulkan bahwa Epafroditus kemungkinan adalah seorang pemimpin yang berani mengambil risiko dan rela menanggung bahaya. Ada yang menduga bahwa ia orang kaya. Mana pun kemungkinan yang benar, Epafroditus menempuh perjalanan lebih dari 1.100 kilometer dengan membawa persembahan berlimpah dan berharga untuk Paulus (4:18). Keselamatan perjalanan merupakan sesuatu yang langka dalam dunia kuno. Epafroditus menghadapi ancaman baik di darat maupun di laut, dan seperti Paulus, mungkin ia menghadapi bahaya dari para pengembara, tentara, juga penjahat.
Belakangan, Epafroditus mengalami sakit keras dan “karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku” (2:30). Tampaknya, Paulus dan Timotius sangat peduli kepada Epafroditus, mendoakannya, serta merawatnya hingga sehat kembali.
Kepulangan Epafroditus ke Filipi mungkin akan sama beratnya, meskipun kali ini harta yang ia bawa adalah surat yang tertulis pada lembaran kulit atau perkamen ini. Surat ini sekarang telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 1.520 bahasa dan diterbitkan milyaran kali. Kini, kita bisa membaca, memahami, merenungkan, serta menerapkan firman Tuhan kepada jemaat Filipi terus-menerus.
Tak heran Paulus menyuruh jemaat Filipi, “Sambutlah [Epafroditus] dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia” (ay.29). Adakah misionaris, perintis gereja, atau pendeta yang Anda kenal yang menempuh banyak risiko dalam pelayanannya? Jika ya, bagaimana Anda dapat menunjukkan rasa hormat Anda kepada mereka saat ini?
Ingatlah para pemimpin yang berani mengambil risiko seperti Epafroditus. Kirimkanlah pesan atau surat yang dapat menguatkan mereka.
Bila Tuhan memanggil Anda untuk menempuh kesulitan dalam pelayanan-Nya, bagaimana jawaban Anda, dan apa alasan di balik tanggapan tersebut?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)