Filipi
oleh David SanfordFilipi 4:6 dan 4:7 merupakan dua ayat yang tak dapat dipisahkan. Ketaatan pada nasihat dalam ayat 6 akan mendatangkan upah yang digambarkan dalam ayat 7—upah yang luar biasa!
Berdoa “dalam segala hal” (ay.6) dengan ucapan syukur kepada Allah menghasilkan upah berupa “damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal” (ay.7). Damai sejahtera ini timbul bukan karena kita dapat memegang kendali, memiliki rencana, atau telah memikirkan segala kemungkinan yang ada. Bukan pula karena kita memikirkan, menghendaki, atau menciptakannya. Damai sejahtera yang datang seketika dari Allah itu nyata, melampaui segalanya, dan suprarasional, yang berarti melebihi akal manusia. Kita pun dapat tinggal tenang dalam Tuhan yang memberikan damai yang tak dapat dimengerti dan dihasilkan oleh dunia.
Bersyukurlah kepada Allah setiap hari atas rahasia-Nya yang tak terbatas dalam pengetahuan, pengertian, pemahaman, hikmat, dan jalan-jalan-Nya. Tuhan berfirman: “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:9). Sungguh melegakan, kita tak perlu memahami segala sesuatu untuk bisa mengalami damai sejahtera-Nya, sebab kita yakin bahwa Dia mengerti.
Paulus mengatakan bahwa damai sejahtera Allah akan “memelihara hati dan pikiranmu” (Filipi 4:7). Dunia, kedagingan, dan Iblis hanya ingin menjerat, membelokkan, serta mencemari hati dan pikiran kita. Dalam Amsal 4:23, Salomo menasihati, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Namun, ironisnya, ia sendiri lalai, meninggalkan Tuhan, dan menyembah berhala-berhala keji (1 Raja-Raja 11:1-11). Hampir semua raja Yehuda yang baik juga lalai menjaga diri (kecuali Yotam, lihat 2 Tawarikh 27:1-9).
Meski demikian, jangan merasa terpuruk atau berkecil hati. Yakinlah bahwa Allah terus menguji hati kita (Mazmur 7:10; 139:23-24; Wahyu 2:23). Terlebih lagi, Dia telah memberikan perjanjian baru—Injil yang mengubah hidup—dalam hati dan pikiran kita (Yeremia 31:33; Ibrani 8:10; 10:16). Yang terbaik, Roh Yesus Kristus sendiri telah datang dan diam di dalam kita (Filipi 1:19; Roma 8:11) dan selalu rindu untuk memenuhi hati kita (Kisah Para Rasul 13:52; Efesus 5:18). Dipenuhi Roh Kudus akan menghasilkan buah yang baik (Roma 15:13; Galatia 5:22-23), antara lain kasih, sukacita, dan damai sejahtera.
Di tengah situasi sulit atau berantakan, tampaknya sulit mempertahankan damai sejahtera Allah. Namun, kita tetap bisa memiliki pengharapan dan kekuatan yang datang dari mengenali pribadi Allah, karya-Nya bagi kita dalam Kristus Yesus, dan pekerjaan Roh Kudus yang terus berlangsung dalam diri kita.
Berdasarkan pelajaran dari Filipi 4:6-7, bagaimana kita dapat menyatakan keingingan kita kepada Allah dan memperoleh damai sejahtera-Nya?
Ingatlah kembali saat-saat Anda mengalami damai sejahtera Allah yang melampaui akal dan sangat berkesan.
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)