Rut
oleh Sim Kay TeeMemungut sisa panen adalah pekerjaan melelahkan yang harus dilakukan dari pagi hingga sore jika ingin mengumpulkan jumlah yang cukup untuk memberi makan seisi rumah hari itu. Para pemungut hidup pas-pasan dari hari ke hari. Sering kali mereka mengumpulkan sangat sedikit karena pemilik ladang yang kikir menutup jalan ke ladang mereka atau memanen setiap butir gandum, bahkan yang jatuh ke tanah, tanpa menyisakan sedikit pun bagi orang miskin (Imamat 19:9-10).
Untuk mencukupi kebutuhan Naomi, dengan rajin Rut memungut di ladang Boas dari pagi hingga petang. Ketekunannya telah menarik perhatian mandor di ladang Boas, yang berkata, “ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti” (Rut 2:7).
Malam itu, Rut kembali ke rumah dengan “seefa jelai”—sekitar 13 kilogram15 (2:17), cukup untuk beberapa minggu ke depan.16 Menurut seorang penafsir, jumlah itu kira-kira setara dengan upah setengah bulan.17 Jelai dalam jumlah besar ini adalah hasil kerja keras Rut. Namun, itu juga berarti para pelayan Boas telah membantu Rut dengan mematuhi perintah tuannya, yaitu sengaja meninggalkan beberapa onggok jelai untuknya (2:16). Pada waktu makan, Boas mengundang Rut makan bersamanya (2:14) dan memberikan begitu banyak makanan sehingga “sisa yang ada setelah kenyang” bisa dibagikan kepada Naomi (2:18). Makanan berlimpah itu adalah bentuk kebaikan dan kasih karunia dari Boas.
Kebaikan melahirkan kebaikan. Kasih karunia yang diberikan akan berlipat ganda (Yakobus 4:6). Rut menunjukkan kebaikan yang tak terkira kepada Naomi. Sambil memuji kebajikan Rut kepada ibu mertuanya, Boas berdoa, “Tuhan kiranya membalas perbuatanmu itu” dan meyakinkannya bahwa kepadanya “dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh Tuhan, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung” (Rut 2:12). Kini, Boas sendirilah yang menjadi jawaban atas doa itu. Baik Rut maupun Boas mewujudkan perkataan firman, “Seperti ada tertulis: ‘[Mereka] membagi-bagikan, [mereka] memberikan kepada orang miskin, kebenaran [mereka] tetap untuk selamanya” (2 Korintus 9:9). Sambil memuji kebaikan Boas kepada Rut dan dirinya, Naomi memohonkan berkat, “Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!” (Rut 2:19).
Karena yakin bahwa Rut sekarang sudah aman di bawah pemeliharaan dan perlindungan Boas, Naomi menyuruhnya tetap tinggal di ladang Boas “untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir” (2:23). Ini berarti, setidaknya untuk tiga atau empat bulan ke depan, Boas dan Rut akan banyak menghabiskan waktu bersama, sehingga rasa kagum dan kasih sayang pun dapat bertumbuh di antara mereka.
Allah ingin kita bermurah hati dalam membantu orang miskin (lihat Ulangan 15:11). Menurut Anda, apakah Anda orang yang murah hati? Mengapa?
Adakah orang-orang miskin di lingkungan Anda? Siapakah di antara mereka yang Allah mau Anda perhatikan? Dalam bentuk apa Anda bisa menunjukkan kebaikan kepada mereka?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)