Rut

oleh Sim Kay Tee

Hari 18

Baca Rut 3:14-15

Saya sedih mendengar berita tentang seorang penulis terpandang sekaligus tokoh yang giat membela iman Kristen yang pernah berjuang keras untuk mempertahankan nama baiknya. Ia sempat dituntut ke pengadilan karena foto-foto tidak etis yang dikirim oleh istri seseorang. Ia mengaku telah bertindak kurang bijaksana dan tanpa pikir panjang, serta gagal bersikap hati-hati dan menjaga dirinya dari sesuatu yang sedari awal sudah terlihat kurang patut. Ia menganjurkan para pria Kristen untuk senantiasa berhati-hati dalam ucapan dan perilaku mereka, terutama dengan lawan jenis.

Para pria Kristen perlu berhati-hati dan melindungi diri mereka dari apa pun yang sedari awal sudah terlihat kurang patut.

Malam itu, sehabis minum-minum dan bersukaria, Boas terbangun lalu mendapati dirinya berada dalam situasi berbahaya yang dapat mengundang gosip dan skandal. Tidak baik baginya menyuruh Rut pulang sendirian, tetapi ia juga tak bisa mengantarnya karena pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan. Jadi, disuruhnya Rut menunggu di tempat pengirikan gandum sampai pagi (Rut 3:13). Namun, ia harus memastikan agar “janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan” (ay.14).

Sebagai orang yang memegang kuat nilai-nilai moral, Boas tidak mau memanfaatkan Rut. Dengan penuh kebijaksanaan, ia mengambil tindakan yang memastikan bahwa nama baiknya di tengah masyarakat tidak rusak (2:1) sekaligus menjaga kehormatan dan reputasi Rut (3:11). Sebagai orang yang berintegritas, Boas juga takkan membiarkan pertemuannya dengan Rut malam itu menjadi alasan bagi kerabat yang lebih dekat di Betlehem untuk tidak melaksanakan tanggung jawabnya dalam menebus keluarga Elimelekh, walaupun hal itu lebih menguntungkan bagi Boas.

Pagi-pagi sekali, begitu keadaan memungkinkan, Boas menyuruh Rut pulang ke rumah Naomi. Untuk merahasiakan pertemuan mereka malam itu, ia tidak menemani Rut pulang. Boas pun pergi ke kota sendirian.

Rencana Naomi untuk mempertemukan Boas dan Rut telah membuat keduanya berada dalam situasi berisiko. Naomi tidak melakukan “apa yang dianggap baik oleh semua orang” (Roma 12:17 BIS) dan gagal menjauhkan diri “dari segala jenis kejahatan” (1 Tesalonika 5:22). Ia justru melakukan “apa yang benar menurut pandangannya sendiri” (Hakim-Hakim 17:6). Meski demikian, Boas dan Rut tetap melakukan apa yang benar di hadapan Allah (Kisah Para Rasul 4:19).

Seorang pria harus menjadi pemimpin moral dalam hubungannya dengan lawan jenis. Naomi menyuruh Rut melakukan apa pun yang Boas perintahkan (Rut 3:4). Kalau Boas bukan pria baik-baik, mungkin ceritanya akan berbeda. Namun di sini, Boas bertindak tepat sebagai pemimpin moral. Para pria Kristen perlu berhati-hati dan melindungi diri mereka dari apa pun yang sedari awal sudah terlihat kurang patut. Yang lebih penting, mereka harus turut menjaga kekudusan dan reputasi dari para wanita yang mereka kenal. Itulah tanda kedewasaan sejati dari seorang pria dalam aspek rohani maupun jasmani.


Renungkan:

Seandainya Boas dan Rut malam itu ketahuan, siapa yang kira-kira akan dipersalahkan—Naomi, Rut, atau Boas? Mengapa?

Mengapa kita harus melakukan “apa yang dianggap baik oleh semua orang” (Roma 12:17 BIS)? Mengapa penting bagi kita untuk menjauhkan diri “dari segala jenis kejahatan” (1 Tesalonika 5:22)?

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi