Rut

oleh Sim Kay Tee

Hari 22

Baca Rut 4:1,7-10

Setelah bercerita tentang Rut, seorang guru Sekolah Minggu bertanya kepada murid-muridnya, “Siapa nama orang yang menikah dengan Rut?” Tommy yang berusia enam tahun berseru dengan yakin, “Boas!” Sang guru melanjutkan pertanyaannya: “Lalu, siapa nama lelaki satu lagi yang tidak mau menikah dengan Rut?” Murid lain berteriak, “Saudara!” (Rut 4:1).

Kini, kita hanya mengetahui nama Boas, kerabat baik hati dan pemurah (4:14) yang bertindak dengan kasih yang luar biasa dan komitmen pada ikatan perjanjian.

Memang mengherankan, dengan sangat kentara, nama kerabat yang lain itu tidak disebutkan sama sekali. Boas mungkin tahu dan memanggil nama orang itu. Lagipula namanya harus dicantumkan dalam transaksi tersebut untuk keabsahan hukum. Namun, penulis kitab Rut sengaja tidak menyebut namanya, bahkan tak memberikan rincian penting apa pun tentangnya. Dalam bahasa Ibrani, kata-kata yang diterjemahkan sebagai “hai saudara” (4:1) adalah peloni almoni, yang secara harfiah berarti “si anu.” Cara itulah yang digunakan Alkitab Terjemahan Lama untuk menyembunyikan identitas asli orang tersebut.

Sejumlah pakar Alkitab menjelaskan bahwa penulis kitab Rut ingin menjaga reputasi orang itu supaya tidak dipermalukan karena tak mampu atau keberatan mengambil tanggung jawab atas Rut dan Naomi. Namun, menurut tradisi rabi Yahudi, hal itu merupakan ganjaran yang setimpal bagi seseorang yang enggan menyelamatkan nama kerabatnya demi mempertahankan pusaka dan keturunannya sendiri.26 Ironis, karena kini justru namanya tak dikenal orang!

Zaman sekarang, sebagian besar transaksi disahkan dengan cara menandatangani dokumen di hadapan para saksi. Namun, pada zaman Rut, “setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain” (4:7). Agaknya, ketika kitab Rut ditulis, tradisi menanggalkan kasut untuk pengesahan transaksi sudah tak lagi diterapkan sehingga dirasa perlu untuk memberikan penjelasan di atas.

Dalam Alkitab, kaki melambangkan kuasa dan kepemilikan (Mazmur 8:7; Efesus 1:22). Jadi, penanggalan kasut menandakan bahwa saudara yang tak disebutkan namanya itu melepaskan seluruh haknya atas tanah pusaka kerabatnya, dan penyerahan kasut kepada Boas melambangkan bahwa Boas sekarang berhak menginjakkan kaki di atas tanah itu sebagai pemiliknya (lihat juga Yosua 1:3; 14:9).

Perkawinan pun akan segera berlangsung. Boas pun menjelaskan alasannya mengambil alih tanggung jawab sebagai penebus meskipun secara hukum ia tidak wajib melakukannya. Boas menikahi Rut “untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya,” memberikan keturunan bagi Mahlon agar namanya “tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota” (4:5,10). Benar-benar kasih yang tanpa pamrih!

Setelah bagiannya usai, “Si Anu” kerabat Boas pun menghilang dari sejarah dan namanya dilupakan. Kini, kita hanya mengetahui nama Boas, kerabat baik hati dan pemurah (4:14) yang bertindak dengan kasih yang luar biasa dan komitmen pada ikatan perjanjian. Sebagai tambahan, kita tahu bahwa Boas menjadi leluhur dari raja Israel yang paling dicintai dan juga Kristus, Sang Raja Agung (Rut 4:22; Matius 1:5-16). Benarlah yang ditegaskan oleh penulis surat Ibrani, “Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya” (Ibrani 6:10-11).

26 Eskenazi dan Frymer-Kensky, The JPS Bible Commentary: Ruth, 71.

Renungkan:

Apa kata Amsal 22:1 mengenai pentingnya menjaga nama baik? Menurut Amsal 3:3-4, bagaimana cara kita menjaga nama baik?

Bagaimana Ibrani 6:10-11 memotivasi Anda untuk terus setia melayani dan menolong sesama?

comment

journal

share


Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi