Amsal
oleh David CookDalam bacaan hari ini, kita masih melihat perbedaan tajam antara perkataan orang bijak dan ucapan orang bodoh. Salomo membandingkan ucapan mereka masing-masing, dan dampak yang ditimbulkannya pada yang mendengar maupun yang berbicara:
Ayat 18, “Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal”, berbeda dari amsal-amsal lain yang berbentuk paralelisme antitesis. Isinya adalah tentang orang bodoh yang tidak hanya menyembunyikan kebenciannya terhadap seseorang dengan berbohong—mungkin dengan berpura-pura menjadi seorang teman—tetapi juga menjelek-jelekkannya dari belakang. Dampak ucapan orang bodoh sangat berbeda dengan perkataan orang bijak, yang dalam Amsal 10:11 digambarkan sebagai “sumber kehidupan”. Ketika kita berbicara dengan tujuan menguatkan, membangun, atau memperbaiki kesalahan, perkataan kita menjadi sumber kehidupan dan pertumbuhan. Tidak heran jika Yakobus menggambarkan lidah sebagai anggota tubuh yang kecil tetapi begitu berpengaruh, bahkan dapat merusak (Yakobus 3:1-12).
Tahu kapan harus berbicara dan kapan harus berdiam diri adalah topik kunci dalam Amsal, khususnya di 10:15-32. Perkataan bijak yang diucapkan pada waktu yang tepat akan sangat bermanfaat bagi semua yang mendengarnya.
Hati-hati gunakan mulutmu.
Hati-hati gunakan mulutmu.
Kar’na Bapa di surga
melihat ke bawah,
Hati-hati gunakan mulutmu!
Bagaimana Anda dapat mengucapkan hal-hal yang lebih membangun orang lain pada hari ini?
Berdoalah agar Allah Roh Kudus selalu menguasai mulut, bibir, dan lidah Anda.
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)