Amsal
oleh David CookKitab Ayub menunjukkan apa yang terjadi ketika sebuah rumus diterapkan secara kaku dan tanpa kepekaan. Menurut teman-temannya, Ayub menderita pasti karena ia telah berbuat dosa. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa dosa selalu menyebabkan hukuman dan kebenaran selalu membawa berkat.
Namun, hidup tidak selalu berjalan menurut rumusan yang pasti. Dalam Mazmur 73:1-14, pemazmur melihat bahwa orang kaya lolos dari hukuman atas dosa dan kesombongan mereka, sementara ia menanggung kesengsaraan meski telah menjaga hatinya bersih. Dalam Ayub 42:7, kita juga melihat Allah menegur teman-teman Ayub karena telah salah paham tentang diri-Nya.
Demikian pula Amsal bukanlah rumusan, hukum, atau janji yang kaku; melainkan suatu pengamatan dan generalisasi yang diilhami oleh Allah atas kehidupan manusia.
Amsal 22:6 adalah salah satu contohnya. Ayat itu memperhatikan bahwa pada umumnya mendidik anak sejak dini dengan prinsip-prinsip yang baik serta instruksi dan disiplin yang tepat akan menghasilkan orang dewasa yang terus berjalan di jalan yang benar. Pengasuhan anak yang bertanggung jawab sudah sepatutnya menghasilkan keturunan yang bertanggung jawab dan dewasa sebagai buahnya. Meski demikian, ini bukanlah janji yang pasti; sebaliknya, ini adalah pengamatan yang mendorong perlunya pengasuhan anak yang baik. Amsal ini tidak boleh disalahartikan dengan mengatakan bahwa seorang anak yang tidak bertumbuh dengan baik adalah hasil dari cara asuh yang salah, atau anak yang tumbuh dengan baik pasti terbentuk dari pengasuhan yang baik.
Amsal-amsal lainnya dalam pasal ini berisi pengamatan umum yang serupa tentang kehidupan:
Ayat 15 memberikan amsal lain tentang membesarkan anak. Baris pertama memberikan diagnosisnya: kebodohan datang secara alamiah kepada anak-anak—lagipula kita semua terlahir sebagai pendosa. Baris kedua menyediakan resepnya: disiplin yang disengaja dan didikan yang penuh perhatian akan menyingkirkan kebodohan tersebut. Bimbingan orangtua sangatlah penting, sebab anak-anak yang dibiarkan begitu saja pada umumnya tidak akan bertumbuh dengan baik.
Ketika ditanya apa yang dilakukan dengan waktunya, seorang ibu Kristen menjawab, “Aku seorang tukang bangunan.” Lalu, ia ditanya lagi, “Bangunan apa?” Jawabnya: “Aku membangun karakter anak-anakku!”
Bagaimana pengalaman pribadi Anda dengan apa yang dikatakan Amsal 22 tentang hasil dari kerendahan hati, menjauhi pergaulan yang buruk, dan kemurahan hati? Bagaimana Anda akan memahami amsal-amsal di pasal ini dengan wawasan yang Anda terima dari bacaan hari ini dan juga pengalaman Anda sendiri?
Lihatlah motivasi-motivasi Anda sendiri dalam melakukan beberapa hal yang disebutkan di pasal ini (misalnya, bermurah hati). Apakah Anda terdorong oleh Amsal 22?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)