Amsal
oleh David CookSetelah wafatnya Salomo, bangsa Israel terpecah menjadi dua kerajaan—kerajaan utara Israel, yang terdiri atas 10 dari total 12 suku; dan kerajaan selatan Yehuda, yang terdiri dari 2 suku lainnya, Benyamin dan Yehuda.
Hizkia, seorang keturunan Daud, adalah raja Yehuda ke-13. Dalam masa pemerintahannya, bangsa Asyur telah menaklukkan Israel dan ingin mengalahkan Yehuda juga. Hizkia, yang merupakan seorang raja yang saleh, “percaya kepada Tuhan, Allah Israel” dan berpegang pada perintah-perintah-Nya (2 Raja-Raja 18:5). Lalu, Allah melepaskan Yehuda dari cengkeraman Asyur. Karena menganggap bahwa hukum dan hikmat Allah perlu dipertahankan bagi generasi selanjutnya, Hizkia menyuruh para juru tulis untuk menyusun sekitar 100 amsal Salomo ke dalam Amsal 25 sampai 29. Hal ini dilakukan pada masa ketika kerajaannya tidak aman dan penuh ancaman.
Amsal 25:2-3 mengingatkan para pembaca akan tempat Allah dan raja. Manusia tidak tahu segala sesuatu, tetapi Allah tahu, dan Dia menyingkapkan kepada kita apa yang perlu kita ketahui. Raja Israel melambangkan Allah, tetapi tetap ada hal-hal yang tidak diketahuinya. Selalu ada beberapa hal dalam kehidupan yang bersifat misteri, dan kadangkala hati raja serta keputusannya tidak dapat dipahami. Pada saat-saat seperti itu, kita hanya dapat mempercayai Allah, yang mengetahui segala sesuatu dan menetapkan raja untuk memerintah dalam nama-Nya.
Amsal 25 berisi sejumlah perbandingan dan perkataan hikmat yang penting:
Raja Hizkia sungguh menghargai hukum Allah dan hikmat, serta melakukan yang terbaik untuk memeliharanya dalam hati rakyatnya. Seberapa besar Anda menghargai hikmat Allah? Apa saja langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk menjaga hikmat itu dalam pikiran dan hati Anda?
Manakah amsal di pasal 25 ini yang paling berkesan bagi Anda? Bagaimana Anda dapat menerapkan hikmat itu dalam hidup Anda sendiri?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)