Yakobus

oleh Douglas Estes

Hari 30

Baca Yakobus 5:19-20

Sekilas, kata-kata terakhir yang ditulis Yakobus terkesan hambar dan datar. Namun, tidak demikian sebenarnya! Kata-kata penutup ini menjadi pengingat yang tegas akan pentingnya tindakan kita. Kata-kata tersebut merupakan penutup yang sangat tepat bagi panggilan Yakobus kepada kita agar memiliki perbuatan yang konsisten dengan iman kita.

Ini sesuai dengan tujuan Yakobus dalam suratnya: untuk mendorong kita tidak hanya berbicara karena Kristus sudah bangkit, tetapi juga bertindak karena Dia sudah bangkit.

Sekali lagi, Yakobus mendorong pembacanya dengan skenario pengandaian (Yakobus 5:19), tetapi yang pasti pernah ditemuinya dalam pelayanannya: Bagaimana jika seseorang membiarkan dirinya ditarik menjauh dari iman? Apa yang dapat dilakukan? Yakobus menerangkan bahwa seandainya ada seseorang yang “menyimpang dari kebenaran” (ay.19), saudara seimannya dapat membuatnya berbalik kembali kepada kebenaran.

Kita pun bertanya: Mengapa Yakobus tidak berbicara langsung saja kepada orang yang telah menyimpang itu?

Mungkin saja itu karena mereka yang telah menyimpang tidak ingin lagi membaca suratnya (atau Kitab Suci). Namun, Yakobus memang berbicara kepada pembacanya seolah-olah mereka sendiri dapat menyimpang (“jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran”, ay.19, penekanan ditambahkan). Faktanya adalah kita semua dapat menyimpang dari kebenaran dalam hidup ini.

Setiap dari kita hidup di dunia dengan menghadapi beragam godaan dari segala arah untuk menyimpang dari kebenaran Injil. Kita tidak berniat untuk menyimpang dari Allah, tetapi dunia mencoba menarik kita sedikit demi sedikit untuk menjauh dari kebenaran. Kita mulai ragu-ragu, kita menunjukkan sikap pilih kasih, kita berbicara tanpa kendali, kita gagal menunjukkan iman kita lewat perbuatan, kita menghakimi layaknya Allah, kita mengumpulkan kekayaan untuk menguntungkan diri sendiri, dan kita bersumpah dengan menggunakan nama Allah. Dengan kata lain, jika tidak waspada, kita akan menyerah kepada hikmat yang berasal dari dunia tempat kita hidup.

Bagi kita yang teguh berpegang pada hikmat yang berasal dari Allah, Yakobus mendesak kita untuk membawa mereka yang telah undur agar kembali kepada hidup di dalam Tuhan. Kita mungkin akan menyelamatkan jiwa mereka dari kebinasaan kekal dan menutupi banyak dosa mereka (ay.20). Kita menolong mereka untuk tidak lagi mendua hati, tetapi mengikut Tuhan dengan sepenuh hati. Mengasihi saudara-saudari seiman untuk membawa mereka kembali kepada Tuhan adalah kemenangan luar biasa!

Ini sesuai dengan tujuan Yakobus dalam suratnya: untuk mendorong kita tidak hanya berbicara karena Kristus sudah bangkit, tetapi juga bertindak karena Dia sudah bangkit. Douglas Moo, seorang ahli Perjanjian Baru, menjelaskan, “Para pembaca surat ini bukan hanya harus ‘melakukan’ apa yang telah dituliskan Yakobus; mereka seharusnya juga merindukan orang lain ‘melakukan’ perkataan itu.3 Kiranya kita pun selalu “melakukan” firman Injil, sampai Tuhan Yesus datang kembali! Amin.


Renungkan:

Apa tandanya saudara-saudari seiman kita telah menyimpang dari kebenaran?

Dengan cara apa kita dapat “mengasihi” saudara-saudari seiman kita agar mereka berbalik kembali kepada kebenaran?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Douglas Estes (PhD, Nottingham) adalah lektor kepala dalam bidang Perjanjian Baru dan teologi praktika di South University. Beliau adalah editor jurnal teologi Didaktikos, dan kontributor tetap untuk topik seputar ilmu pengetahuan bagi Christianity Today. Douglas telah menulis atau menyunting delapan buku, sejumlah besar esai, artikel, dan tinjauan untuk berbagai terbitan umum maupun ilmiah. Beliau pernah melayani sebagai gembala gereja selama enam belas tahun.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi