Ester

oleh Peter Lau

Hari 12

Baca Ester 4:12-17

Ester ragu-ragu, tetapi Mordekhai pantang menyerah. Mungkin Ester berpikir, “Aku ini ratu dan tinggal dengan aman dalam istana. Selama aku merahasiakan identitasku sebagai orang Yahudi, aku akan luput dari ancaman surat perintah Haman.”

Allah sanggup memenuhi tujuan-Nya tanpa kita. Namun, seringkali Dia memang mau memakai kita.

Pemikiran tersebut segera dipadamkan oleh Mordekhai, dengan berkata, ”Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa” (4:13-14). Besar kemungkinan, Mordekhai hendak mengatakan bahwa Ester akan dihukum bila tidak berbuat apa-apa.

Intinya, Mordekhai berkata kepada Ester, ”Kaupikir hidupmu dalam bahaya bila datang menghadap raja? Hidupmu justru dalam bahaya bila engkau tidak melakukannya.” Menghadapi kenyataan pelik tersebut, Ester meneguhkan hatinya. Ia meminta dayang-dayangnya dan seluruh orang Yahudi berpuasa untuknya sebelum ia pergi menghadap raja (4:16).

Sejauh ini, nama Allah belum disebut dalam kitab Ester. Nama-Nya tidak akan disebut pula dalam sisa kitab ini. Pengaturan Allah atas peristiwa-peristiwa pada saat itu tidak disebut secara terbuka, sehingga fokusnya diarahkan kepada peran orang Yahudi, khususnya Mordekhai dan Ester. Ketika Allah dan perbuatan-Nya tidak dikemukakan, salah satu dampaknya adalah aspek manusiawi lebih menonjol: perbuatan, inisiatif, dan keberanian kita untuk bertindak.2

Terkadang, kita perlu berinisiatif mengambil tindakan bagi Allah dan umat-Nya. Allah sanggup memenuhi tujuan-Nya tanpa kita. Namun, seringkali Dia memang mau memakai kita. Itu bukan karena Dia membutuhkan kita atau rencana-Nya akan meleset jika kita tidak berbuat sesuatu. Allah tidak hanya berkarya di dunia ini ketika ada masalah saja. Sesungguhnya, tangan-Nya bekerja di balik setiap peristiwa yang terjadi sehari-hari.

Seringkali Allah memilih memakai inisiatif dan tindakan kita untuk menggenapi tujuan-Nya. Namun, saat kita tak bertindak pun, maksud Allah tetap akan tercapai. Itulah yang dikatakan Mordekhai kepada Ester,”Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain” (4:14).


Renungkan:

Walaupun kita gagal berdiri teguh sebagai orang Kristen, rencana Allah tetap akan terlaksana. Penghiburan apa yang Anda dapatkan dari kebenaran ini?

Adakah orang-orang yang bisa kita ajak berdoa dan berpuasa bersama dalam menghadapi penderitaan yang dialami karena keyakinan iman kita?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Peter Lau telah mengajar Perjanjian Lama di Seminari Theoloji Malaysia sejak tahun 2010. Beliau seorang praktisi medis terlatih yang bergelar PhD dalam Perjanjian Lama dan telah menulis buku tentang Rut, Yehezkiel, Mazmur, serta Ester.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi