Ester

oleh Peter Lau

Hari 28

Baca Ester 9:23-32

Bacaan hari ini melanjutkan penjelasan tentang penetapan hari raya Purim. Yang menarik adalah penamaannya. Haman telah menyusun rencana jahat melawan orang Yahudi dan membuang undi (atau “pur”) untuk memperoleh hari terbaik guna menjalankan rencananya (9:24). Purim adalah bentuk jamak dari pur (9:26). Namun, dalam Perjanjian Lama, membuang undi juga diterapkan untuk mencari kehendak Allah. Contohnya, Yosua membuang undi untuk menentukan bagian tanah yang diterima setiap suku (Yosua 18:6). Jadi, nama “Purim” untuk hari raya ini akan terus mengingatkan umat Allah pada realitas yang lebih dalam. Haman mengira ia menentukan nasib umat Allah dengan membuang undi. Namun, kenyataannya, tangan Allah saja yang mengendalikan nasib umat-Nya.

Menetapkan hari raya dan masa-masa keagamaan yang teratur membantu kita mengingat karya Allah bagi kita, sebab manusia cenderung mudah lupa.

Ester menulis surat resmi untuk menegaskan perayaan Purim tersebut (Ester 9:29-32). Ia menggunakan otoritasnya sebagai ratu untuk menguatkan surat Mordekhai. Otoritas tambahan tersebut diperlukan, sebab inilah satu-satunya hari raya keagamaan dalam Perjanjian Lama yang tidak diperintahkan langsung oleh Allah.

Ester menyebutkan “hal berpuasa dan meratap-ratap” (9:31) sebagai sebuah ciri tambahan dari perayaan Purim yang ditetapkan Mordekhai. Berkabung tampaknya tidak tepat bagi suatu perayaan yang penuh sukacita. Namun, berpuasa dan meratap membantu orang Yahudi mengingat keadaan mereka sebelum mengalami kelepasan (4:3,16). Jadi, hal itu menekankan pembalikan keadaan yang mereka alami, dan itu memberikan kepada mereka alasan yang lebih kuat untuk bersukacita.

Menetapkan hari raya dan masa-masa keagamaan yang teratur membantu kita mengingat karya Allah bagi kita, sebab manusia cenderung mudah lupa. Sebagai orang Kristen, kita tidak merayakan Purim. Namun, kita merayakan Paskah, yang menandai pemutarbalikan keadaan yang terbesar. Dalam Paskah, kita memperingati kebenaran yang indah, yaitu bahwa Yesus “oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa” (2 Timotius 1:10).


Renungkan:

Apa yang dapat Anda lakukan agar perayaan Paskah berikutnya menjadi lebih berarti bagi Anda? Cara apa lagi yang bisa Anda terapkan untuk mengingat kebaikan Allah dalam hidup Anda?

Bacalah 1 Korintus 11:23-26. Perjamuan kudus adalah sakramen yang dilakukan lebih dari sekali setiap tahun. Adakah maknanya yang serupa dengan Purim? Apa perbedaan antara keduanya?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Peter Lau telah mengajar Perjanjian Lama di Seminari Theoloji Malaysia sejak tahun 2010. Beliau seorang praktisi medis terlatih yang bergelar PhD dalam Perjanjian Lama dan telah menulis buku tentang Rut, Yehezkiel, Mazmur, serta Ester.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi