Ester

oleh Peter Lau

Hari 26

Baca Ester 9:11-16

Di dalam benteng Susan, orang Yahudi membunuh lima ratus orang termasuk sepuluh anak Haman (9:6-10). Kemudian raja bertanya kepada Ester apa yang ingin ia lakukan selanjutnya (9:11-12). Ester meminta agar orang-orang Yahudi di seluruh penjuru benteng Susan diperbolehkan mempertahankan diri mereka keesokan harinya (9:13), juga agar mayat sepuluh anak Haman digantung di depan umum untuk membuat orang jera (9:13). Pada akhir hari kedua, tiga ratus orang lagi terbunuh, dan 75.000 orang di seluruh daerah. Ngeri membayangkan besarnya jumlah orang yang terbunuh. Apakah orang Yahudi bertindak terlalu jauh dalam mempertahankan diri?

Namun, sekarang mereka bisa merayakan pertolongan terhadap ancaman musuh dan dari rasa takut akan kematian karena sudah mengalami kelepasan.

Perang dan pembantaian pasti mengerikan. Mungkin ada dari orang Yahudi yang bertindak terlalu jauh. Sebagian mungkin menyimpan dendam terhadap tetangga mereka lalu memakai kesempatan ini untuk membalas dendam.

Namun, ada enam hal yang perlu kita ingat:

  • Jika rencana Haman terlaksana, kemungkinan besar lebih banyak orang yang akan mati. Menurut perkiraan, ada 750.000 orang Yahudi saat itu.4
  • Dalam bahasa asli, tercatat yang dibunuh hanya laki-laki (8:11; 9:6,15).
  • 75.000 orang mungkin hanya persentase kecil dari total populasi Kerajaan Persia.5
  • Meski orang Yahudi diizinkan mengambil harta musuhnya, mereka tidak melakukan penjarahan (9:10,15,16). Tak ada tanda bahwa perbuatan orang Yahudi itu dimotivasi oleh keserakahan.
  • Raja Saul mengambil jarahan tetapi menentang perintah Tuhan dengan tidak membunuh Raja Agag (1 Samuel 15). Orang Yahudi dalam kitab Ester melakukan yang sebaliknya: mereka tidak mengambil jarahan tetapi membunuh musuhnya, termasuk semua keturunan Agag—Haman dan kesepuluh anaknya. Apa artinya? Orang Yahudi menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan Saul, dengan cara yang benar.
  • Kelegaan dan kedamaian hanya bisa didapat jika musuh benar-benar dihabisi sampai tuntas. Jika kelompok-kelompok pembenci Yahudi masih ada, maka orang Yahudi akan selalu khawatir suatu saat mereka akan bangkit dan menyerang lagi (ini juga alasan mengapa sepuluh anak Haman dibunuh). Hal serupa tampak dalam nubuatan terhadap bangsa-bangsa (lihat Yehezkiel 28:24-26).

Bisa dibayangkan bagaimana orang-orang Yahudi hidup dalam ketakutan akan kehilangan nyawa mereka. Namun, sekarang mereka bisa merayakan pertolongan terhadap ancaman musuh dan dari rasa takut akan kematian karena sudah mengalami kelepasan. Kita kembali diingatkan akan pekerjaan tangan Allah yang tersembunyi ketika kita memikirkan kata-kata Mordekhai: “Bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan” (Ester 4:14).

4 Joyce G. Baldwin, Esther, Tyndale Old Testament Commentaries (Leicester: InterVarsity Press, 1984), 104.
5 Jumlah populasi Kerajaan Persia pada tahun 500 SM diperkirakan sekitar 17 sampai 35 juta orang; Josef Wiesehofer, “The Achaemenid Empire” dalam The Dynamics of Ancient Empires: State Power from Assyria to Byzantium, diedit oleh Ian Morris dan Walter Scheidel (Oxford: Oxford University Press, 2009), 77.

Renungkan:

Apakah Anda pernah tergoda untuk membalas dendam? Apa nasihat Paulus tentang godaan itu (Roma 12:19)?

Apakah Anda takut mati? Jika ya, mengapa? Sebagai orang Kristen, mengapa kita bisa hidup bebas dari rasa takut akan kematian (Ibrani 2:14-16)?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Peter Lau telah mengajar Perjanjian Lama di Seminari Theoloji Malaysia sejak tahun 2010. Beliau seorang praktisi medis terlatih yang bergelar PhD dalam Perjanjian Lama dan telah menulis buku tentang Rut, Yehezkiel, Mazmur, serta Ester.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi