Ester

oleh Peter Lau

Hari 19

Baca Ester 7:1-7

Kebijaksanaan seseorang bisa dinilai dari perkataan dan perbuatannya. Saat Ester akhirnya mengungkapkan permintaannya kepada raja, setidaknya ada tiga hal yang bisa kita pelajari.

Pendekatan yang dipakai Ester menunjukkan kearifannya dalam menyampaikan permintaan dengan cara terbaik.

Pertama, Ester menunjukkan sikap hormat. Permintaannya diawali dengan kata-kata, “Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja” (7:3). Bandingkan dengan perkataan Haman kepada raja dalam pasal sebelumnya yang tidak menunjukkan sikap tunduk seperti ini.

Kedua, pilihan kata-katanya bijaksana. Ia mengulangi apa yang ditawarkan raja: “nyawa hamba . . . permintaan hamba; bangsa hamba . . . keinginan hamba” (7:3). Ia juga menggunakan kata-kata yang juga dipakai Haman dalam maklumatnya: “dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan” (7:4; bandingkan dengan 3:13). Ia menempatkan diri sebagai bagian dari bangsanya, sehingga ancaman bagi bangsanya juga merupakan ancaman baginya (7:4).

Ketiga, Ester tunduk kepada raja dengan mengatakan bahwa sesungguhnya ia tidak akan membawa masalah ini kepada raja jika tidak terpaksa (7:4). Ia tidak menyebutkan siapa pelaku kejahatan itu sebelum raja bertanya (7:5). Setelah itu pun, Ester lebih dahulu menyebutnya “penganiaya dan musuh” baru kemudian mengungkapkan siapa orangnya, “Haman, orang jahat ini” (7:6). Pendekatan yang dipakai Ester menunjukkan kearifannya dalam menyampaikan permintaan dengan cara terbaik.

Hikmatnya juga tampak dalam pemilihan waktunya untuk berbicara. Ia tidak menyampaikan permintaannya saat pertama kali menghadap (5:3-4) karena Haman tidak ada di sana. Haman harus hadir, sebab jika tidak, ia mungkin dapat berkilah dari tuduhan. Ester bisa merasakan bahwa perjamuan yang pertama bukanlah waktu yang tepat untuk menanggapi tawaran raja (5:5-8).

Sekarang ia telah menyampaikan permintaannya. Ia sudah mengung-kapkan bahwa Haman adalah orang jahat yang dimaksud. Semua sudah terbongkar. Raja pergi dengan murka. Tinggal Haman kini memohonkan nyawanya kepada Ester (7:7).


Renungkan:

Bacalah Pengkhotbah 8:1-6. Bagaimana Ester memenuhi gambaran orang yang bijaksana bertindak di hadapan raja?

Bagaimana kata-kata Anda berdampak kepada orang lain (lihat Amsal 18:21)? Ingatlah perkataan Yesus bahwa kita harus memper-tanggungjawabkan setiap kata sia-sia yang kita ucapkan (Matius 12:36-37).

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Peter Lau telah mengajar Perjanjian Lama di Seminari Theoloji Malaysia sejak tahun 2010. Beliau seorang praktisi medis terlatih yang bergelar PhD dalam Perjanjian Lama dan telah menulis buku tentang Rut, Yehezkiel, Mazmur, serta Ester.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi