Ester

oleh Peter Lau

Hari 15

Baca Ester 5:9-14

Haman kegirangan karena diundang menghadiri jamuan yang istimewa dan eksklusif. Hanya ada raja, ratu, dan ia sendiri (5:12). “Aku sudah menjadi orang terdekat raja,” pikirnya. Namun, suasana hatinya langsung berubah suram ketika melihat Mordekhai di pintu gerbang (5:9).

Di sinilah letak kelemahan karakter Haman yang utama: ia mencari kehormatan dari manusia.

Ia pun mengundang sahabat-sahabatnya dan mulai membual di hadapan mereka serta istrinya. Ia memamerkan kekayaannya, anak-anaknya, dan bagaimana raja mengangkatnya melebihi para pejabat istana lain (5:11). Namun, ia mengeluh tak dapat menikmati undangan istimewa itu karena Mordekhai, si orang Yahudi, masih menjadi duri dalam daging baginya (5:13). Mordekhai masih menolak menunjukkan sikap hormat kepada Haman (5:9). “Singkirkan saja orang itu,” saran istri dan semua sahabatnya. Mereka menganjurkan agar Haman membangun tiang setinggi 50 hasta (22,5 meter, atau lebih tinggi dari gedung enam lantai; ketinggian yang ekstrem) dan meminta izin raja untuk menggantung orang Yahudi yang kurang ajar itu keesokan harinya (5:14).

“Solusi yang jitu,” pikir Haman, lalu memerintahkan tiang itu dibangun. Haman tidak tahan menunggu sebelas bulan—yaitu sampai maklumat raja berlaku—untuk menghancurkan Mordekhai; ia harus dibunuh sekarang. Tingginya tiang penyulaan itu akan semakin menambah kehinaan Mordekhai di muka umum. Namun, tinggi tiang itu sebenarnya lebih cocok untuk Haman: tiang yang sangat tinggi untuk orang dengan kebanggaan diri yang sangat tinggi.

Di sinilah letak kelemahan karakter Haman yang utama: ia mencari kehormatan dari manusia. Harta yang berlimpah dan segala pencapaian dipamerkannya karena ia ingin dipuji. Hal-hal seperti itulah yang menjadi sumber kehormatan dan kebanggaannya.

Namun, kita ingat dua perkataan Amsal:

“Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman” (Amsal 16:5).

“Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsal 16:18).

Sesuatu yang buruk akan terjadi atas diri Haman karena kecongkakannya.


Renungkan:

Perjanjian Baru beberapa kali menyatakan bahwa Allah membenci kecongkakan (2 Timotius 3:1-5; Yakobus 4:6; 1 Petrus 5:5). Apakah Anda sendiri membanggakan segala harta dan pencapaian Anda?

Bacalah 2 Korintus 10:17-18. Menurut Paulus, apa yang semestinya kita banggakan?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Peter Lau telah mengajar Perjanjian Lama di Seminari Theoloji Malaysia sejak tahun 2010. Beliau seorang praktisi medis terlatih yang bergelar PhD dalam Perjanjian Lama dan telah menulis buku tentang Rut, Yehezkiel, Mazmur, serta Ester.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi