Ester
oleh Peter LauHaman kegirangan karena diundang menghadiri jamuan yang istimewa dan eksklusif. Hanya ada raja, ratu, dan ia sendiri (5:12). “Aku sudah menjadi orang terdekat raja,” pikirnya. Namun, suasana hatinya langsung berubah suram ketika melihat Mordekhai di pintu gerbang (5:9).
Ia pun mengundang sahabat-sahabatnya dan mulai membual di hadapan mereka serta istrinya. Ia memamerkan kekayaannya, anak-anaknya, dan bagaimana raja mengangkatnya melebihi para pejabat istana lain (5:11). Namun, ia mengeluh tak dapat menikmati undangan istimewa itu karena Mordekhai, si orang Yahudi, masih menjadi duri dalam daging baginya (5:13). Mordekhai masih menolak menunjukkan sikap hormat kepada Haman (5:9). “Singkirkan saja orang itu,” saran istri dan semua sahabatnya. Mereka menganjurkan agar Haman membangun tiang setinggi 50 hasta (22,5 meter, atau lebih tinggi dari gedung enam lantai; ketinggian yang ekstrem) dan meminta izin raja untuk menggantung orang Yahudi yang kurang ajar itu keesokan harinya (5:14).
“Solusi yang jitu,” pikir Haman, lalu memerintahkan tiang itu dibangun. Haman tidak tahan menunggu sebelas bulan—yaitu sampai maklumat raja berlaku—untuk menghancurkan Mordekhai; ia harus dibunuh sekarang. Tingginya tiang penyulaan itu akan semakin menambah kehinaan Mordekhai di muka umum. Namun, tinggi tiang itu sebenarnya lebih cocok untuk Haman: tiang yang sangat tinggi untuk orang dengan kebanggaan diri yang sangat tinggi.
Di sinilah letak kelemahan karakter Haman yang utama: ia mencari kehormatan dari manusia. Harta yang berlimpah dan segala pencapaian dipamerkannya karena ia ingin dipuji. Hal-hal seperti itulah yang menjadi sumber kehormatan dan kebanggaannya.
Namun, kita ingat dua perkataan Amsal:
“Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman” (Amsal 16:5).
“Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsal 16:18).
Sesuatu yang buruk akan terjadi atas diri Haman karena kecongkakannya.
Perjanjian Baru beberapa kali menyatakan bahwa Allah membenci kecongkakan (2 Timotius 3:1-5; Yakobus 4:6; 1 Petrus 5:5). Apakah Anda sendiri membanggakan segala harta dan pencapaian Anda?
Bacalah 2 Korintus 10:17-18. Menurut Paulus, apa yang semestinya kita banggakan?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)