Ester
oleh Peter LauMordekhai menuliskan titah baru untuk menggagalkan surat perintah terdahulu. Bila dibaca dengan teliti, terlihat bahwa hampir setiap kata dalam perintah itu melawan perintah Haman (lihat Ester 3). Perintah baru itu memberikan izin kepada orang-orang Yahudi, pada hari perintah tersebut dilaksanakan, untuk “berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya” (8:11).
Perhatikan baik-baik kata-kata dalam titah tersebut. Apakah orang Yahudi diizinkan untuk membunuh siapa saja yang mereka kehendaki? Tidak, perintah itu hanya mengizinkan mereka untuk membela diri. Orang Yahudi boleh membunuh orang-orang bersenjata yang menyerang mereka. Perintah itu tidak bisa dipakai sebagai dalih untuk menyerang musuh tanpa alasan yang jelas.
Orang-orang Yahudi bergembira ketika perintah itu dikeluarkan (8:16). Banyak dari bangsa lain ikut menjadi orang Yahudi (8:17). Mengapa? Tidak mengherankan, karena jauh lebih aman untuk bergabung dengan kelompok pemenang, bukan? Lagipula Mordekhai bukan hanya mengeluarkan perintah untuk melawan perintah sebelumnya, melainkan juga tampil dalam segala kemegahannya, dengan mengenakan “pakaian kerajaan dari pada kain ungu tua dan kain lenan, dengan memakai tajuk emas yang mengagumkan serta jubah dari pada kain lenan halus dan kain ungu muda” (8:15). Alasan lain mengapa banyak yang menjadi Yahudi adalah “karena mereka ditimpa ketakutan kepada orang Yahudi” (8:17).
Apakah hal itu mengingatkan Anda pada peristiwa lain dalam Perjanjian Lama? Hal itu mirip dengan jawaban Rahab kepada Yosua ketika ia memilih untuk berpihak kepada orang-orang Israel daripada bangsanya sendiri. Saat Rahab mendengar tentang kuasa Allah yang telah melepaskan orang Israel dari Mesir dan memberikan kemenangan dalam peperangan, berkatalah ia kepada pengintai-pengintai dari Israel, “Kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami” dan “Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab Tuhan, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah” (Yosua 2:9,11).
Walaupun si pendakwa sudah mati, orang-orang Yahudi tetap harus membela diri dari para penyerang mereka. Namun, dari ungkapan singkat ini, “karena mereka ditimpa ketakutan kepada orang Yahudi” (Ester 8:17), kita tahu bahwa Allah ada di pihak mereka.
Bila Allah langit dan bumi ada di pihak kita, kita pasti akan menerima kelepasan.
Dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus telah mengalahkan si pendakwa besar (Kolose 2:13-15). Sadarkah Anda bahwa sebagai umat Kristen, kita juga pasti menerima kelepasan?
Orang-orang di luar Kristus tidak akan selamat dari kebinasaan kekal. Siapa yang bisa Anda ajak untuk percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya agar ia selamat dari kematian kekal?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)