Mazmur 1 – 50

oleh Mike Raiter

Hari 32

Baca Mazmur 31

1 Samuel 23 menceritakan bagaimana Daud—yang sedang melarikan diri dari Raja Saul—menyelamatkan kota Kehila di Yehuda yang ditawan oleh bangsa Filistin. Saat mendengar bahwa Daud ada di sana, Saul datang untuk memburunya. Lewat nubuatan seorang nabi, Daud diperingatkan bahwa orang Kehila yang telah ia selamatkan akan mengkhiatinya. Jadi, ia melarikan diri ke padang gurun Zif, di mana putra Saul, Yonatan, “menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah” (ay.16) dan meyakinkannya bahwa ia akan menjadi raja. Namun, warga Zif juga berencana menyerahkan Daud kepada Saul. Untungnya, ketika Saul hampir mencapai Daud, ia mendengar ada serangan lain dari Filistin dan terpaksa menghentikan pengejaran.

Teladan Daud mendorong kita untuk mengasihi Tuhan di tengah kegelapan sekalipun, karena “Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan”

Menurut 1 Samuel 23, Daud mengalami banyak pengkhianatan dan jebakan, sehingga nyawanya ada di ujung tanduk. Namun, di tengah semua itu, ia merasakan perlindungan Allah. Diperkirakan, Mazmur 31 berbicara tentang peristiwa-peristiwa tersebut. Daud mengingat bagaimana Allah menunjukkan keajaiban kasih-Nya, melindunginya “pada waktu kesesakan” (ay.22). Dalam keputusasaan terdalam, ia mengingat rancangan jahat untuk membunuhnya (ay.5,10-14). Namun, di tengah seluruh ratapannya, Daud berulang kali mengungkapkan kepercayaannya kepada Allah dan keyakinan bahwa Dia akan meloloskannya (ay.20-25).

Mungkin kita tidak pernah mengalami ancaman seberat yang Daud hadapi, tetapi kita bisa belajar dari pengalamannya. Teladan Daud mendorong kita untuk mengasihi Tuhan di tengah kegelapan sekalipun, karena “Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan” (ay.24). Saat tertekan dan merana karena penderitaan (ay.10), ada tempat perlindungan dalam Allah, gunung batu kita.

Menurut Injil Lukas, perkataan terakhir Yesus sebelum Dia mati adalah, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Lukas 23:46). Dengan hembusan nafas terakhir, Yesus mengingat Mazmur 31:6. Di atas kayu salib, mungkin Yesus juga memikirkan bagaimana orang-orang yang hendak Dia selamatkan telah mengkhianati-Nya. Allah menyelamatkan Daud dari lawan-lawannya, tetapi Yesus dibiarkan-Nya jatuh ke tangan musuh-musuh-Nya. Hal itu Dia perbuat supaya janji-janji dalam Mazmur 31 yang diberikan kepada Daud sekaligus kita dapat digenapi, yakni agar kita menikmati kebaikan berlimpah yang telah Tuhan sediakan (ay.20).


Renungkan:

Ingatlah kembali kesusahan besar yang pernah Anda hadapi. Penghiburan dan pertolongan seperti apa yang Anda peroleh dari Mazmur 31?

Menurut Anda, mengapa Tuhan Yesus mengutip Mazmur 31 saat menghembuskan nafas terakhir-Nya di atas kayu salib?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Mike Raiter is a preacher, preaching trainer and former Principal of the Melbourne School of Theology in Australia. He is now Director of the Centre for Biblical Preaching and the author of a number of books, including Stirrings of the Soul, which won the 2004 Australian Christian Book of the Year award.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi