Mazmur 1 – 50

oleh Mike Raiter

Hari 41

Baca Mazmur 40

Bila kita jujur, bukankah sebagian dari masalah yang kita hadapi bersumber dari perbuatan kita sendiri? Daud bernyanyi, “Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku” (Mazmur 40:13). Terkadang, orang lain yang membuat Daud berduka, tetapi adakalanya ia menderita karena dosanya sendiri. Dalam Mazmur 40, Daud bersukacita karena Tuhan telah “mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa” (ay.3).

Setelah mengalami anugerah keselamatan yang luar biasa dari Allah, kita sulit untuk berdiam diri dan menyimpan-nya sendiri.

Mazmur 40 adalah puji-pujian yang indah tentang sukacita keselamatan. Daud bernyanyi karena Tuhan telah menyelamatkannya dari musuh. Namun, musuh ada di luar sekaligus di dalam diri kita sendiri.

Daud bergembira karena ia telah dibebaskan dari semua “yang ingin mencabut nyawa-[nya]” (ay.15). Namun, alasan utamanya mengucap syukur adalah karena Allah telah membebaskannya dari musuh yang lebih besar: dosa dalam hatinya sendiri (ay.13-14).

Karena Allah telah menyelamatkan Daud, ia dapat bermazmur kembali, dan dengan senang hati memberitakan tentang pekerjaan Allah yang luar biasa (ay.5-6,10-11). Setelah mengalami anugerah keselamatan yang luar biasa dari Allah, kita sulit untuk berdiam diri dan menyimpan-nya sendiri. Daud tidak menyembunyikan kasih dan kebenaran Allah dari umat-Nya (ay.11).

Dalam mazmur ini terkandung salah satu prinsip kebenaran rohani yang agung. Allah memberi umat-Nya sistem persembahan korban. Menurut penulis kitab Ibrani, salah satu tujuannya ialah supaya “setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa” (10:3). Korban-korban tersebut memang mendatangkan pengampunan yang nyata, tetapi penulis Ibrani tahu bahwa persembahan itu tidaklah cukup, karena “tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa” (ay.4,11), dan mengutip Mazmur 40:7-9 (lihat Ibrani 10:5-10). Bukan berarti orang Yahudi bebas dari kewajiban mempersembahkan korban; sebaliknya, orang Yahudi yang saleh tahu bahwa Allah menghendaki ketaatan hati lebih dari sekadar hewan korban.

Menarik bahwa penulis Ibrani menaruh kata-kata Daud dari Mazmur 40:7-9 ke dalam perkataan Yesus (Ibrani 10:5-10). Saat datang ke dunia, Yesus mengumumkan bahwa Dia datang untuk melakukan kehendak Allah, yang pada akhirnya membawa pembersihan total atas dosa, yang hanya dapat dicapai dengan menjadi satu-satunya korban penebusan dosa yang sejati.

Sudahkah Anda mengalami pembebasan yang luar biasa ini? Daud berdoa, “Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau” (ay.17). Yakinlah bila Anda menantikan pertolongan-Nya yang menyelamatkan, Anda akan mengalami bahwa “Tuhan itu besar!” (ay.17).


Renungkan:

Mazmur 40 dimulai dengan ajakan untuk menantikan Tuhan (ay.2). Seperti apa caranya? Bagaimana Daud menunjukkan kesabaran sampai Allah membebas-kannya?

Hukum Allah mewajibkan umat-Nya untuk mempersembahkan korban (cth. Imamat 1–7). Lalu, mengapa Daud berkata, “Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian” (Mazmur 40:7)? Prinsip apa saja yang diajarkan di sini tentang kehidupan Kristen?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Mike Raiter is a preacher, preaching trainer and former Principal of the Melbourne School of Theology in Australia. He is now Director of the Centre for Biblical Preaching and the author of a number of books, including Stirrings of the Soul, which won the 2004 Australian Christian Book of the Year award.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi