Mazmur 1 – 50

oleh Mike Raiter

Hari 38

Baca Mazmur 37

Ada ungkapan terkenal yang berbunyi, “Kebaikan pasti berjaya.” Benarkah demikian? Dalam kehidupan nyata, tampaknya kejahatanlah yang menang. Banyak penjahat lolos dari hukuman, kaya raya, dan berumur panjang; sebaliknya, banyak orang baik hidup miskin, bahkan mati muda. Namun, jika setelah kematian memang ada penghakiman dan kehidupan baru, di sana pasti “lenyaplah orang fasik,” sedangkan orang-orang yang rendah hati akan menikmati damai sejahtera dan kesejahteraan berlimpah-limpah (Mazmur 37:10-11).

Jika tidak berhati-hati, kepahitan dan kebencian bisa menguasai kita saat kita melihat keberhasilan orang jahat.

Pasal pertama kitab Mazmur membandingkan karakter dan akhir dari orang benar dengan orang fasik. Mazmur 37 membahas topik itu lebih lanjut.

Ayat-ayat pembukanya dimulai dan diakhiri dengan nasihat untuk tidak marah atau iri kepada keberhasilan orang jahat (ay.1,7). Kita cenderung mudah marah pada ketidakadilan, misalnya ketika seorang rekan kerja yang malas dan tidak jujur lebih dahulu naik pangkat, padahal kita setia dan berintegritas. Namun, ingatlah perkataan Daud, “mereka segera lisut seperti rumput” (ay.2, bdk. ay.10,13,15,17,20,22,28,34,36). Orang benar harus tetap hidup dalam iman, melakukan yang baik, dan bersuka dalam Tuhan. Seperti kata Rasul Petrus tentang iman kita kepada Yesus, “Kamu percaya kepada Dia . . . bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan” (1 Petrus 1:8).

Jika tidak berhati-hati, kepahitan dan kebencian bisa menguasai kita saat kita melihat keberhasilan orang jahat. Daud berkata, “Berdiam dirilah . . . dan nantikanlah Dia” (Mazmur 37:7). Menanti dan berdoalah, suatu hari nanti upah kebenaran Anda akan bersinar seperti terang (ay.6). Hal ini digambarkan Daud berulang-ulang dengan perkataan bahwa orang benar akan mewarisi negeri (ay.3,9,11,18,22,27,29,34). Yesus mengutip ayat 11 dalam Ucapan Bahagia ketika Dia memberitahukan bahwa kita, murid-murid-Nya, adalah orang yang berbahagia (diberkati) sebab “orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri” (ay.11; lihat Matius 5:5).

Kita memiliki pengharapan teguh bahwa ciptaan baru pasti datang. Kelak kita menikmati “semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Korintus 2:9). Sekarang, di dunia berdosa dan tidak adil ini, Allah memanggil kita untuk tetap beriman dan mengingat bahwa Tuhan tahu “harinya sudah dekat” (Mazmur 37:13).


Renungkan:

Pernahkah Anda merasa kesal karena kemakmuran orang jahat? Bagaimana Anda menghadapi perasaan seperti itu?

Menurut Anda, apa yang dimaksud Daud dengan berdiam diri (Mazmur 37:7)? Apakah ia menyuruh kita untuk tidak melakukan apa-apa dan diam saja menyaksikan ketidakadilan, atau ada pengertian lain?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Mike Raiter is a preacher, preaching trainer and former Principal of the Melbourne School of Theology in Australia. He is now Director of the Centre for Biblical Preaching and the author of a number of books, including Stirrings of the Soul, which won the 2004 Australian Christian Book of the Year award.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi