Mazmur 1 – 50

oleh Mike Raiter

Hari 33

Baca Mazmur 32

Seberapa seringkah Anda berdoa mengaku dosa? Setiap hari? Seminggu sekali? Atau sebulan sekali? Pengakuan dosa yang berkesinambungan adalah suatu disiplin yang baik dalam hidup orang Kristen. Hal itu membuat kita tetap rendah hati dan mengingatkan bahwa kita adalah orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah.

Orang percaya masih bisa jatuh dalam dosa, tetapi akan segera mengakuinya.

Kitab Mazmur dimulai dengan ucapan berkat atas orang benar yang tidak turut dalam dosa orang fasik (1:1). Sayangnya, umat Tuhan terkadang gagal. Namun, dalam Mazmur 32 ini, Daud mengungkapkan berkat yang lain, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya” (ay.1).

Daud tidak menceritakan peristiwa dosa mana yang menggugahnya untuk menulis mazmur pertobatan ini. Ia mengaku pernah berusaha diam, menyembunyikan dosanya dari Allah (ay.3). Dosa yang tidak diakui dapat mempengaruhi kesejahteraan mental, emosi, dan kesehatan tubuh kita (ay.3-4). Hanya pengakuan dosa dan sukacita pengampunan dari Tuhanlah yang dapat menyembuhkan serta memulihkan kita (ay.5).

Seperti Daud, saat bersukacita dalam pengampunan Allah, janganlah kita melupakan harga yang telah Dia bayar. Dosa-dosa kita tidak dituntut-Nya (ay.2) karena telah dibebankan kepada Yesus yang menggantikan kita. Itulah sebabnya Paulus mengutip Mazmur 32:1-2 dalam suratnya kepada jemaat Roma untuk membuktikan bahwa keselamatan adalah karena iman dalam Kristus saja, bukan karena perbuatan baik kita (Roma 4:4-8).

Dalam ayat-ayat selanjutnya, Daud mengajarkan supaya ketika kita berdosa, hendaknya kita berdoa kepada Allah “selagi [Dia] dapat ditemui” (Mazmur 32:6). Hanya orang bebal yang mengabaikan firman Allah yang mengajarkan jalan ketaatan dan penebusan dosa. Umat Allah yang telah diampuni tidak akan mengalami murka Tuhan; sebaliknya, mereka “dikelilingi-Nya dengan kasih setia” (ay.10).

Orang percaya masih bisa jatuh dalam dosa, tetapi akan segera mengakuinya. Lewat firman Allah, kita mendapatkan hikmat untuk menjalani hidup. Setiap kali kita membaca Alkitab, Allah berfirman, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh” (ay.8). Orang benar akan menaikkan lagu pujian, dan nyanyian terbesarnya adalah tentang pengampunan dosa (ay.11).

Mazmur 32 merupakan salah satu mazmur kesukaan Agustinus, seorang bapa gereja. Katanya, ia pasti meneteskan air mata saat membacanya, dan sebelum meninggal dunia, ia menuliskan Mazmur 32 pada dinding kamarnya di samping tempat tidur. Alangkah indahnya bila kita juga melekatkan mazmur ini erat dalam benak kita.


Renungkan:

Pernahkah Anda melihat atau mengalami sendiri akibat buruk dari dosa yang tak diakui?

Apa maksud perkataan Daud tentang berdoa “selagi [Allah] dapat ditemui?” (Mazmur 32:6)? Apakah di dalamnya terkandung peringatan dan juga janji bagi kita?

comment

journal

share


writer1

Tentang Penulis

Mike Raiter is a preacher, preaching trainer and former Principal of the Melbourne School of Theology in Australia. He is now Director of the Centre for Biblical Preaching and the author of a number of books, including Stirrings of the Soul, which won the 2004 Australian Christian Book of the Year award.

Penulis Seri Perjalanan Iman:

Seri Perjalanan Iman®  adalah materi terbitan Our Daily Bread Ministries.

Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup dapat dimengerti dan diterima oleh semua orang.

Hak dan Izin  |  Syarat dan Ketentuan  |  Kebijakan Privasi