Mazmur 1 – 50
oleh Mike RaiterMazmur 23 diakhiri dengan keyakinan Daud bahwa ia akan “diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa” (ay.6). Bagaimana Daud mengetahuinya? Siapakah orang yang akan tinggal dalam rumah Tuhan selamanya? Mazmur 24 memberikan jawabannya dalam tiga bagian puitis.
Mazmur ini dimulai dengan pujian kepada Allah, pencipta segalanya (ay.1-2). Manusia membagi-bagi dunia menjadi negara; memasang pagar di sekeliling tanah dan menjadikannya hak milik; mengambil binatang sebagai peliharaan atau menaruhnya di kebun binatang. Namun, pada hakikatnya, semua itu milik Allah. Karena itu, patutlah segala ciptaan menaikkan puji-pujian, hormat, dan kemuliaan bagi-Nya (bdk. Wahyu 4:11).
Pada bait berikutnya, pemazmur bertanya: Siapakah yang dapat masuk ke hadirat Allah yang kudus (Mazmur 24:3)? Jawabannya, “orang yang bersih tangannya dan murni hatinya” (ay.4). Tangan (perbuatan) yang bersih mencerminkan isi hati yang murni. Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Matius 5:8). Dalam konteks mazmur ini, orang yang berhati murni adalah mereka yang tidak menyembah berhala (Mazmur 24:4 BIS). Karena Allah pencipta segala sesuatu, maka hanya Dia yang layak dipercaya dan disembah.
Allah Israel berada di “langit yang mengatasi segala langit” (lihat 1 Raja-Raja 8:27). Namun, secara simbolis Dia tinggal bersama umat-Nya di dalam Bait Allah di gunung-Nya yang kudus. Sebelumnya, Daud bernyanyi tentang kedatangan umat yang berhati murni ke gunung kudus Allah. Di sini, ia memazmurkan kedatangan Allah untuk menjumpai umat-Nya (Mazmur 24:7-10). Umat Allah—yang disimbolkan sebagai pintu gerbang—mengangkat tangan, hati, dan suara mereka untuk menyambut sang Raja Mahakuasa.
Namun, ini bukan satu-satunya peristiwa ketika orang menyambut sang Raja ke dalam kota. Berabad-abad kemudian, Tuhan Yesus datang di dalam palungan di Betlehem untuk membawa keselamatan dan kelepasan dari musuh (Lukas 1:68-71). Kemudian, mereka kembali menyambut sang Raja dengan pujian Hosana ketika Dia masuk ke Yerusalem dengan menunggang keledai. Sang Raja akan berperang dan memenangi pertempuran terbesarnya atas dosa dan maut di gunung Tuhan. Pada akhirnya, Raja mulia itu akan datang kembali untuk memenangi pertempuran terakhir. Pujian yang merayakan kedatangan sang Raja ini merujuk kepada kedatangan Yesus yang pertama dan kedua.
Hari ini, mari kita menaikkan segala pujian kepada Allah yang layak menerimanya. Marilah menjaga hati kita tetap murni dan sungguh-sungguh melayani Dia, serta bersiap untuk menyambut sang Raja Pemenang yang mulia ketika Dia datang kepada umat-Nya.
“Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Mazmur 24:1). Apa arti ayat ini bagi Anda secara pribadi?
Apa saja berhala dan ilah palsu yang disembah orang pada masa kini?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)