Mazmur 1 – 50
oleh Mike RaiterMenyanyi merupakan suatu hal istimewa karena dapat kita lakukan bersama-sama sebagai satu gereja dalam pertemuan ibadah. Firman Allah dibawakan oleh seorang pengkhotbah. Doa pun biasanya dipimpin oleh satu orang. Namun, menyanyi dapat dilakukan seluruh jemaat berbarengan. Paulus juga mengatakan bahwa kita harus saling mengajar dan menasihati lewat mazmur, puji-pujian, dan nyanyian rohani (Kolose 3:16).
Keterangan pada awal Mazmur 34 memberitahukan bahwa Daud menyusun mazmur ini setelah ia berpura-pura gila sehingga lolos dari orang Filistin (lihat 1 Samuel 21:10–22:1). Saat melarikan diri dari Saul, Daud berlindung di salah satu kota Filistin dan berpura-pura kurang waras agar mereka tak membunuhnya. Kecerdikan itu berhasil, tetapi Daud mengakui bahwa sebenarnya Allah sajalah yang telah melepaskannya.
Kita pun tentu pernah mengalami pertolongan Tuhan. Jadi, Daud mengajak kita untuk bermazmur bersamanya: “Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku” (Mazmur 34:4). Alangkah besarnya sukacita dalam keyakinan bahwa “Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya” (ay.23). Inilah tema utama dari Mazmur 34.
Mazmur juga amat penting bagi para penulis Perjanjian Baru. Hal ini tampak dari banyaknya kutipan mazmur dalam tulisan mereka, salah satunya Petrus. Mengutip Mazmur 34:9—”Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu”—ia mengingatkan kita bahwa keselamatan telah kita terima melalui firman Allah yang diberitakan kepada kita (1 Petrus 2:3). Ia menasihati kita untuk bertumbuh dalam iman dengan senantiasa menginginkan air susu firman Allah (ay.2) dan hidup berpadanan dengan keselamatan itu (ay.1). Mazmur 34 juga menyatakan hal yang sama: Allah telah begitu baiknya menyelamatkan kita, maka kita patut menanggapi kebaikan-Nya dengan berbalik dari yang jahat dan melakukan yang baik (ay.15).
Mazmur 34 juga berisi nubuatan tentang kematian Yesus. Rasul Yohanes melihat Yesus disalibkan dan mengamati bahwa para prajurit tidak mematahkan tulang-Nya, meskipun lazimnya mereka mematahkan kaki korban penyaliban untuk mempercepat kematian. Dengan mengutip Mazmur 34:21, Yohanes berkata “Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan’” (Yohanes 19:36). Allah menyelamatkan Daud, hamba-Nya yang saleh, dengan melindunginya dari bahaya kematian. Ini juga menjadi lambang pertolongan yang lebih besar bagi Hamba-Nya sekaligus Putra-Nya yang sempurna, yaitu Yesus, yang dibangkitkan Allah dari kematian.
Mari kita bermazmur bersama Daud karena Allah telah menyelamatkan kita dan membuat wajah kita berseri-seri (Mazmur 34:6) dengan sukacita dari keselamatan-Nya.
Apa yang Anda bayangkan saat membaca, “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu” (Mazmur 34:9)?
Daud mengatakan bahwa Allah melepaskan kita dari segala kesulitan. Bagaimana kita dapat menerapkan kebenaran ini saat menghadapi masalah, penderitaan, atau penganiayaan?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)