Mazmur 1 – 50
oleh Mike RaiterKetakutan merupakan salah satu emosi manusia yang paling umum. Kita takut pada ancaman dari luar seperti perang dan bencana. Di dalam batin juga kita mungkin takut gagal. Tragisnya, ketakutan adalah ciri kehidupan di dunia yang menolak Allah. Kalimat pertama yang Adam ucapkan kepada Allah setelah berdosa adalah, “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut”(Kejadian 3:10). Rasa takut pun memasuki dunia kita.
Mazmur 46 memberikan penghiburan bagi kota yang dicekam ketakutan. Bait pertama (ay.2-4) dimulai dengan pernyataan iman yang merupakan tajuk dari seluruh baris berikutnya, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan” (ay.2). Kesulitan kita berubah-ubah, tetapi Allah tetap sama. Masalah itu digambarkan dengan kengerian seperti gunung-gunung yang bergoncang kuat hingga masuk ke dalam laut (ay.3-4). Namun, penghiburan kita ialah bahwa kita aman dan terjamin dalam Tuhan (ay.2).
Pada ayat 5-8, suasananya berubah. Bayangkan Mazmur 46 sebagai sebuah simfoni. Bait pertama terdengar dahsyat dengan pukulan drum dan terompet yang nyaring. Pada bait kedua ada perubahan mendadak. Tiba-tiba semuanya tenang, seperti petikan harpa yang lembut. Alih-alih sungai yang bergelora dan mengamuk, yang ada sungai yang tenang dan mengalir dengan teduh (ay.5). Sebenarnya tidak ada sungai yang mengalir melalui Yerusalem; itu adalah kiasan—gambaran kedamaian dan air kehidupan. Tuhan mengawasi dan melindungi umat-Nya. Sekalipun bangsa-bangsa sekitar memerangi mereka, kota Allah tetap damai karena Tuhan ada di dalamnya (ay.6).
Bait terakhir adalah nyanyian kemenangan (ayat 9-12) tentang masa depan ketika Allah kita yang perkasa akan meniadakan peperangan. Mazmur 46:11 kerap dipahami secara keliru. Ketika Allah berfirman, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah,” Dia tidak berbicara dengan lembut, seolah berkata, “Dalam hiruk pikuk kesibukanmu, temukan ketenangan dalam Aku.” Tidak, Allah dengan keras memerintahkan semua bangsa yang sedang berkecamuk, “Hentikan pertempuranmu! Akulah Allah!”
Akan tiba saatnya Allah berseru kepada semua bangsa yang bertikai, “Cukup! Aku akan menghancurkan senjata perangmu.” Kemudian Dia akan menghapus untuk selamanya segala hal yang menyebabkan ketakutan. Haleluya! Datanglah, Tuhan Yesus!
Apa saja yang membuat Anda takut? Penghiburan apa yang diberikan Mazmur 46?
Mazmur 46 berbicara tentang Allah yang melindungi umat-Nya ketika bencana datang. Mengapa tampaknya ini bertentangan dengan mazmur-mazmur lain yang berisi ratapan karena diabaikan Allah (misalnya Mazmur 44)? Bagaimana kita menyelaraskannya?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)