Mazmur 1 – 50
oleh Mike RaiterSurat Ibrani merangkumkan kehidupan manusia dalam tulisannya, “Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi (Ibrani 9:27). Tentu saja, banyak hal yang kita lakukan selama hidup selain menunggu ajal dan penghakiman, tetapi ayat itu mengingatkan kita untuk lebih serius memikirkan dua hal tadi beserta akibatnya. Mazmur 49 berkata, “Dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan” (ay.13).
Membaca Mazmur 49 sama seperti menyelami kitab-kitab hikmat, misalnya Amsal dan Pengkhotbah. Mazmur ini ditujukan kepada orang-orang kaya yang menaruh rasa aman dalam kekayaan mereka. Memang, dalam ikatan perjanjian yang lama (sebelum Kristus datang), kelimpahan materi merupakan salah satu tanda berkat Allah. Namun, dalam perjanjian yang baru, berkat Allah terutama bersifat rohani. Kekayaaan tidak menjamin kita masuk ke dalam Kerajaan Allah. Seperti yang tampak dalam tulisan-tulisan mazmur, Allah kerap menggunakan istilah “orang miskin” untuk menggambarkan umat-Nya (cth. 37:14).
Mazmur 49 memberitakan jalan keselamatan dari maut. Pemazmur mengajarkan bahwa kehidupan manusia begitu berharga sehingga semua uang di dunia tak bisa menyelamatkannya dari kematian (ay.8-10). Lantas apa yang bisa menyelamatkan orang dari kematian, dan siapa yang mampu membayar harga itu? Jawabannya ada dalam Injil. Allah telah menebus kita, bukan dengan hal-hal yang dapat musnah seperti perak dan emas, “melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus” (1 Petrus 1:18-19).
Mazmur ini memberikan peringatan kepada orang-orang yang mengandalkan diri sendiri, dan memberi penguatan kepada orang-orang benar. Orang kaya ibarat domba yang mengikuti gembalanya—yaitu Maut—menuju kubur (Mazmur 49:15). Namun, barangsiapa percaya kepada Tuhan dapat berkata dengan yakin: “Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku” (ay.16).
Mazmur 49 adalah salah satu bukti nyata bagaimana orang-orang beriman pada masa perjanjian lama percaya bahwa setelah mati, mereka akan hidup dan bersama dengan Tuhan. Kita yang percaya pada Yesus memiliki kepastian yang lebih besar, karena “oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati” kita mempunyai “suatu hidup yang penuh pengharapan” (1 Petrus 1:3).
Mengapa kita bisa tergoda untuk iri kepada orang kaya? Bagaimana kekayaan dapat membutakan orang dari kekayaan dan kebenaran rohani?
Adalah bijak untuk mengingat bahwa kita semua akan mati (lihat 1 Timotius 6:6-10). Bagaimana cara kita mengingatkan orang lain tentang hal ini dengan baik dan tepat?
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Komentar (0)